Hampir Punah, Museum Mpu Tantular Gelar Jaranan Buto

24-JarananSidoarjo, Bhirawa
Untuk meningkatkan museum sebagai ruang publik, studi dan pengembangan kebudayaan, terutama yang ada di Jatim. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim telah menggelar secara rutin, tiap bulan sekali kesenian tradisional sebagai koleksi Museum Negeri Mpu Tantular. Diantaranya kesenian Jaranan Senterewe, Jaranan Dod, Kencak dan Jaranan Buto.
Menurut Kepala UPT Museum Negeri Mpu Tantular Provinsi Jatim, Drs Edi Iriyanto usai membuka gelar ‘Jaranan Buto’, Rabu (22/10) malam, di Halaman Museum Negeri Mpu Tantular Jatim, Jl Raya Buduran Sidoarjo, kesenian tradisional itu sudah hampir punah, sehingga masyarakat sangat  kesulitan memahami kesenian yang hampir punah itu.
‘’Jadi tugas kami selaku pemerintah adalah merawat, meneliti dan mengkoleksi. Kalau kita menceritakan dengan lisan kepada masyarakat sangat susah untuk diterima. Tetapi akan lain jika dipergelarkan, mereka akan tahu keindahan gerak dan lagunya, serta mengenai tari dan kostumnya,’’ katanya.
Semua itu akan sangat memudahkan pemahaman pada pengunjung. Maka harus diperglarkan dalam rangka menambah daya tarik museum. Harapannya masyarakat makin banyak yang datang ke museum sehingga mengetahui budaya bangsa yang hampir punah itu. Mereka juga harus bangga pada banggsa dan nasionalisme dan tak akan tergerus oleh budaya luar. ‘’Satu-satunya tameng adalah jati diri dari budaya lokal. Kalau bukan kita sendiri yang membentengi, budaya kita akan digilas mudah dilumat semuanya,’’ tegas Edi Iriyanto. [ach]

Keterangan Foto : Tampilan kesenian Jaranan Buto yang sangat memukau penonton. [achmad suprayogi/bhirawa]

Tags: