Hand Sanitizer Produk Siswa SMKN I Grati Diproduksi Massal

Hand sanitizer buatan siswa SMKN I Grati, Kabupaten Pasuruan di tengah susahnya mencari antiseptik saat wabah Covid-19. [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
SMKN I Grati, Kabupaten Pasuruan terus melakukan sebuah inovasi. Salah satunya membuat hand sanitizer (antiseptic pembersih tangan) yang diproduksi secara massal. Upaya itu dibuat lantaran susahnya masyarakat mencari antiseptik di tengah mewabahnya Virus Corona atau Covid-19.
Hand sanitizer buatan anak SMKN I Grati diberi nama King One. Produk ini dibuat belasan siswa kelas XI Kimia Industri, tentu dengan pendampingan guru dan petugas laboratorium sekolah.
Salah satu siswi kelas XI KI II, Silfi Liqoillah menyampaikan membuat hand sanitizer sangatlah mudah. Caranya adalah mencampurkan alkohol dengan gliserin serta ekstak buah lemon.
“Proses pembuatannya sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kadar alkoholnya harus lebih dominan. Untuk ekstrak lemon hanya untuk membuat hand sanitizer wangi di tangan,” ujar Silfi Liqoillah, Sabtu (21/3).
Pengolahan cairan antiseptik, kata Silfi, sudah dilakukan sejak dua minggu lalu. Sehingga sudah menghasilkan ratusan liter cairan pembersih tangan yang dikemas dalam botol berbagai ukuran. Mulai dari 60 ml, 100 ml, 250 ml hingga 500 ml.
“Hasil karya kami laris di pasaran serta diserbu oleh semua kalangan,” kata Silfi Liqoillah.
Inovasi para pelajar SMKN I Grati berasal dari ide Kepala Sekolah, Nining Faridah. Berawal dari kesulitan mencari hand sanitizer ke apotek, swalayan hingga toko-toko pada umumnya. Disitulah, ia memberikan tantangan itu para siswa jurusan Kimia Industri untuk membuat hand sanitizer.
Terkait harga dirincikan ukuran 60 ml di jual seharga Rp15 ribu, ukuran 100 ml di jual Rp35 ribu. Dalam sehari, ada 1.000 botol hand sanitizer yang sudah dipesan oleh perusahaan, sekolah hingga masyarakat umum.
“Memproduksi hand sanitizer sendiri mengajarkan arti sebuah peluang usaha. Meski secara mutu kami belum sempurna, tapi kami meyakini sangat efektif sebagai pembersih tangan yang mumpuni. Apabila semakin banyak, maka kami juga akan mengurus izin dari BPOM, dinas kesehatan hingga lainnya,” papar Nining Faridah. [hil]

Tags: