Hari Bakti Radio dan Sistem Simulcast

Oleh :
Harliantara
Dekan Fikom Unitomo Surabaya. Praktisi Penyiaran.

Hari Bakti Radio Republik Indonesia (RRI) diperingati setiap 11 September. Peringatan diharapkan menjadi daya dorong transformasi menuju entitas penyiaran bertaraf global. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP), eksistensinya sedang di persimpangan jalan. Radio publik dan radio swasta perlu transformasi menghadapi perkembangan zaman.

Ketahanan industri radio menghadapi disrupsi teknologi harus mengarah kepada radio digital terestrial sebagai perbaikan lahan teknologi penyiaran radio.

Lahan digital radio sebenarnya bukan di internet melalui streaming yang menggunakan data/pulsa yang berbayar. Masyarakat harus menerima free air dengan cara pemerintah memberlakukan siaran radio digital dengan sistem DAB + untuk kota besar dan DRM untuk kota sedang dan kecil.

Stasiun radio harus selalu berdampingan dengan televisi..dimana frekuensi digital yang dipergunakan televisi saat diberlakukan analog switch off (ASO ), sebaiknya juga melibatkan juga radio untuk trial on air yang hanya suara di frekuensi digital tersebut.

Penulis mengapresiasi kepedulian Direktorat Penyiaran Kominfo yang telah memfasilitasi pelatihan radio bagi lembaga penyiaran radio di indonesia baik publik, swasta dan komunitas bekerjasama dengan Forum Diskusi Radio (FDR) Indonesia yang berlangsung dari bulan September sampai dengan Desember 2022 di beberapa wilayah seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten. Yang selanjutnya akan berlanjut tahun 2023 di beberapa provinsi di Indonesia.

Pemerintah saat ini tengah mengkaji peraturan bagi lembaga penyiaran radio siaran simulcast yaitu sebuah proses penayangan di radio/televisi/internet di beberapa media sekaligus dalam waktu yang relatif sama. Artinya pengguna (end user) bisa menikmati tayangan yang disiarkan oleh seorang pemilik acara dalam waktu yang relatif sama dengan saat acara tersebut pertama kali tayang.

Simulcast dan streaming memiliki perbedaan. Jika streaming adalah sebuah proses pengiriman data lewat sebuah medium, sedangkan simulcast adalah sebuah metode penayangan yang menekankan waktu penayangan yang relatif bersamaan dengan penayangan perdananya.
.
Pemerintah saat ini terus melakukan diskusi pembahasan mengenai pedoman/Regulasi/Kebijakan Perizinan Penyiaran Radio Secara Simulcast. Dengan menghadirkan beberapa narasumber yang ahli pada bidang penyiaran termasuk penulis yang dilibatkan sebagai tenaga ahli.

Keniscayaan, radio harus dipertahankan eksistensinya dengan menggunakan pola siaran FREE AIR yang dapat dinikmati masyarakat secara gratis. solusinya adalah dengan Penyiaran Radio Digital Terestrial (DAB + / DRM) sebagai sumber utama siaran yang diterima melalui receiver digital dan internet hanya sebagai pendukung untuk bisa dinikmati melalui aplikasi yang dibuat khusus, yakni pengguna gadget/smartphone.

Peran sejarah RRI di negeri ini sudah terbukti sebagai wahana yang strategis dalam peristiwa penting hingga kondisi krisis. Salah satunya adalah prestasi emas penyebarluasan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI ke seluruh penjuru dunia dalam waktu yang cepat.

Kini RRI merupakan radio yang mempunyai jaringan siaran terbesar di negeri ini.

Potensi alami radio di Indonesia sebaiknya dimanfaatkan untuk memperkuat konektivitas bangsa dan mengembangkan industri budaya lokal. Hal itu sesuai dengan agenda Badan PBB, UNESCO terkait dengan peran media radio yang masih signifikan bagi warga dunia di tengah pesatnya disrupsi disegala bidang kehidupan.

Radio masih berperan penting sebagai wahana transformasi sosial. Oleh sebab itu UNESCO melihat pentingnya usaha untuk mengembalikan kodrat radio sebagai media sosial yang merakyat dan sarana promosi yang efektif. Apalagi media radio selain sebagai industri dan komunitas juga memiliki nilai strategis dalam pengembang potensi perdesaan.

Hari Bhakti RRI 2022 adalah momentum untuk penyediaan layanan public to public broadcasting berupa penyediaan infrastruktur siaran inter dan antar daerah bagi LPP daerah (TV dan radio publik daerah) yang berbasis Penyiaran Radio Secara Simulcast yang dilengkapi juga dengan IP based system termasuk infrastruktur siaran dari dari publik ke publik.

LPP RRI harus mengejar ketertinggalan dalam banyak hal dari lembaga penyiaran publik di negara yang sudah maju dengan sistem penyiaran digital seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jepang, dan lain-lain. Jangan dibandingkan antara lembaga penyiaran publik dengan lembaga penyiaran radio swasta yang ada di Indonesia karena dalam tujuan lembaga penyiarannya sangat jelas berbeda.

Hal yang paling esensial bagi LPP adalah melaksanakan fungsinya yang tidak dapat dipenuhi oleh lembaga penyiaran radio swasta. Serta menjadi pionir untuk sesuatu yang baru bagi khalayak Indonesia. Dalam hal ini LPP RRI perlu mematangkan rencana secara utuh siarannya melalui sistem digital.

Kementerian Kominfo bekerja sama dengan LPP RRI telah melakukan uji coba siaran dengan sistem DAB dengan alokasi frekuensi yang telah ditetapkan. Penerapan siaran radio digital merupakan keniscayaan. Perkembangan dan pengembangan lembaga penyiaran baik radio akan mengarah dan menjadi bentuknya yang baru berbasis digitalisasi.

Perkembangan teknologi digital, telekomunikasi dan informatika telah memulai era baru dalam bidang penyiaran radio. Penyiaran suara secara digital memungkinkan lembaga penyiaran menyajikan suara berkualitas CD kepada khalayaknya.

Beragam solusi digital telah dikembangkan seperti Digital Audio Broadcasting (DAB), Digital Radio Mondiale (DRM), In Band On Channel (IBOC) untuk penyiaran terrestrial, Digital Broadcast Satellite (DBS) untuk penyiaran melalui jaringan satelit dan Audio Streaming (Capture-Convert-Distribute-Play) melalui internet broadcasting atau webcasting. Kemajuan dalam bidang teknologi audio dan pengkodean kanal (channel coding) akan memberikan prospek bahwa solusi penyiaran digital, akan bisa bertahan lama.

Sistem DAB dirancang untuk lembaga penyiaran radio bisa memancarkan suara stereofonik yang handal berkualitas CD, bebas interferensi atau distorsi yang bisa diterima oleh pesawat-pesawat penerima yang mudah digunakan, baik stasioner ataupun yang bergerak atau yang bisa dibawa kemana-mana (portable), dengan menggunakan suatu antenna non-directional yang sederhana. Selain itu memungkinkan penggabungan atau multipleks digital yang luwes dan berfungsi umum, yang dapat membawa sejumlah layanan-layanan data pada laju data yang berbeda-beda.

Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi DAB ini membukakan peluang pengembangan jenis-jenis program siaran tambahan dengan cakupan dan jenis informasi yang luas, dan bisa merupakan jalan baru menuju aplikasi-aplikasi yang lebih inovatif.

Program-program siaran radio di masa depan tidak hanya bisa didengarkan saja (audible) tetapi juga akan bisa ditonton (visible) oleh khalayaknya. Selain itu, pengguna juga akan bisa menyimpan segala jenis informasi yang disiarkan melalui pemancar-pemancar DAB di pesawat penerimanya, kemudian mengakses kembali kapan ia mengirimkannya.

Dengan teknologi DAB, teknologi penerimaan siaran dari jaringan lembaga penyiaran radio terrestrial mencapai standar baru yang hampir lengkap. Standar baru transmisi DAB telah diterima oleh dunia dan diawali di eropa dan kanada, kemudian Amerika Serikat, dan lain-lain.

Sedangkan keunggulan DRM bekerja pada frekuensi eksisting Short Wave (SW), Medium Wave (MW) dan Frequency Modulation (FM). Memiliki kehandalan kualitas suara yang berkarakter digital dengan tingkat efisiensi yang tinggi untuk segala hal. Karena kehandalannya ini DRM bisa dikatakan 3 tingkat di atas analog.

Karena sifatnya yang digital DRM dijamin tingkat efisiensinya lebih handal dibandingkan analog. Jangkauan pancaran 1 KW digital setingkat lebih jauh dibandingkan dengan 1 KW analog. Selain itu memberikan ruang akan ada tambahan kanal yang memungkinkan satu frekuensi bisa dipergunakan lebih dari satu kanal penyiaran radio. Dengan DRM dapat memancarkan siaran analog dan digital secara bersamaan (simulcast) yang sangat memungkinkan terjadinya migrasi dari analog ke digital.

Teknologi DRM telah tumbuh di negara-negara Asia Pasifik terutama di India, dan China telah menerapkan siaran DRM secara serentak di 820 kota. Di Eropa telah diproduksi radio penerima DAB dan DRM.

Layanan penyiaran radio digital tergantung kepada kreativitas dan kesiapan berinovasi dari para praktisi radio lembaga penyiaran publik, teknologi digital memberikan banyak kemungkinan dalam menyiarkan informasi kepada khalayaknya. Informasi ini bisa merupakan gabungan dari suara, grafik, citra, dan teks atau dikenal dengan multimedia. Di masa depan, dimungkinkan adanya sistem Digital Audio Broadcasting yang dilengkapi dengan saluran balik atau return channel.

Hal ini akan merubah layanan pseudo on-demand sejenis TV videotext menjadi layanan yang hampir real time on demand. Adanya peluang menggandeng penyiaran radio digital dengan internet, ISDN, dan TV Digital, penerima radio di masa depan bisa menjadi multimedia tool yang hebat.

———- *** ————

Rate this article!
Tags: