Hari Jadi Ke 662 Kota Probolinggo Penuh Penghargaan

Wali kota Hadi terima piala dan piagam penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Wali Kota Hadi Serahkan Ambulan Jenazah Serta BPJS Ketenagakerjaan RT dan RW
Kota Probolinggo, Bhirawa
Memperingati Hari Jadi ke 662 Kota Probolinggo, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Probolinggo gelar istighosah dan doa bersama dengan forkopimda, kiai serta pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, Jumat (3/9) malam di rumah dinas Wali Kota Probolinggo, secara virtual melalui akun sosial media Pemerintah Kota Probolinggo dan Radio Suara Kota Probolinggo. Mengusung tema Hari Jadi Kota Probolinggo, “Bersama Kita Bisa Menuju Probolinggo Hebat dan Handal”. Dilanjutkan Apel Hari Jadi di GOR Mastrip, Tasakkuran, Sidang Pleno DPRD serta malam peringatan Hari Jadi.

Pemerintah Kota Probolinggo menggelar apel memperingati Hari Jadi ke 662 Kota Probolinggo di GOR Mastrip, Sabtu (4/9) pagi. Apel hari jadi yang digelar dengan 6 bahasa ini yaitu bahasa Indonesia, Inggris, Jawa, Madura, Arab dan China dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan serta disaksikan secara virtual melalui media sosial Pemerintah Kota Pobolinggo.

Dengan mengambil tema Bersama Kita Bisa, Menuju Kota Probolinggo Hebat dan Handal, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengenakan baju adat Madura. Ia hadir didampingi sang istri, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK, Aminah Hadi Zainal Abidin. Hadir pula anggota Forkopimda dan kepala perangkat daerah di lingkup Pemkot Probolinggo.

Habib Hadi mengungkapkan peringatan hari jadi ke 662 tahun ini masih penuh dengan keprihatinan akibat belum tuntasnya pandemi covid-19.

Masa pandemi covid-19 ini menjadi wabah dan merubah tatanan kehidupan hingga memunculkan budaya baru yang mulai diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak sebagai proses adaptasi baru yang mewarnai kehidupan sekarang ini.

Melalui momentum peringatan Hari Jadi ke 662 Kota Probolinggo, wali kota mengajak untuk memperkuat kebersamaan di seluruh elemen masyarakat.

“Saling kompak menyelaraskan tujuan menuju Kota Probolinggo yang hebat dan handal di segala bidang. Hebat dan handal dalam menjaga kondisivitas, hebat dan handal dalam membangkitkan perekonomian, hebat dan handal memerangi hoax, hebat dan handal mensejahterakan masyarakat, hebat dan handal menanggulangi covid-19 di Kota Probolinggo serta memiliki SDM yang hebat dan handal,” urainya.

Lebih lanjut, wali kota Hadi menceritakan saat ini Pemerintah Kota Probolinggo sedang berproses didalam mewujudkan pembangunan rumah sakit baru yang diberi nama “Ar Rozi”. “Mudah-mudahan proses pembangunan yang telah masuk dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat,” sambungnya.

Dalam setiap peringatan Hari Jadi Kota Probolinggo di masa kepemimpinan Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin selalu ada kado istimewa.

Di tahun 2019 lalu kado istimewa berupa UHC atau BPJS kesehatan bagi warga Kota Probolinggo, kemudian di tahun 2020 berupa kembalinya Probolinggo Plaza ke tangan Pemerintah Kota dan di tahun 2021 berupa ambulans jenazah untuk warga Kota Probolinggo serta BPJS Ketenagakerjaan untuk RT RW se Kota Probolinggo.

“Saat ini juga kami menyerahkan penghargaan bagi atlet legenda, bantuan untuk sopir angkot, piagam penghargaan kepada kolektor sejarah dan kami telah melakukan perjanjian kerjasama BPJS Ketenagakerjaan untuk para nelayan,” ujarnya.

Pemerintah Kota Probolinggo juga bekerjasama dengan Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID), sehingga di hari ini (4/9) akan mencatat rekor masyarakat Kota Probolinggo berpakaian etnis terbanyak, mewakili etnis yang ada di Kota Probolinggo seperti etnis Madura, Arab, Jawa dan Tionghoa sebagai bentuk menjunjung keberagaman budaya dan menggelorakan semangat kebersamaan menuju Kota Probolinggo hebat dan handal.

Rangkaian peringatan Hari Jadi ke 662 Kota Probolinggo diawali dengan istighosah bersama dan khotmil Quran yang disiarkan secara live dari akun media sosial Pemerintah Kota Probolinggo, Jumat (3/9) malam.

Kemudian hari Sabtu (4/9) setelah apel ada gelaran atraksi dari para atlet di bawah naungan KONI Kota Probolinggo, tasyakuran, sidang paripurna DPRD dan malam perayaan hari jadi Kota Probolinggo.

Selanjutnya Wali Kota menyampaikan penghargaan yang berhasil diraih Pemerintah Kota Probolinggo di tahun 2021 di tingkat nasional yakni keberhasilan mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian 4 kali berturut-turut atas hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah TA 2020 dan penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak Kategori Nindya Tahun 2021.

Sedangkan di tingkat regional mendapatkan penghargaan dari Berita Jatim Media Award sebagai pemenang 10 besar pengelolaan website pemerintah daerah se Jatim tahun 2021.

“Kami tetap mengimbau warga untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan ikut vaksinasi. Melalui ketua RT RW, PKK, Posyandu dan relawan kampung tangguh dapat menyebarluaskan informasi bahwa protokol kesehatan dan vaksinasi itu penting untuk herd imunity,” tutur Habib Hadi.

Rangkaian lain dari agenda peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 662 Kota Probolinggo Tahun 2021 adalah tasyakuran dengan acara pemotongan tumpeng. Yang istimewa, selain tasyakuran, di peringatan HUT ini Kota Probolinggo berhasil mencetak rekor sebagai Pemrakarsa Rekor Berpakaian Etnis (Jawa, Madura, Arab, Tionghoa) Menjunjung Keberagaman Budaya dan Menggelorakan Semangat Kebersamaan Menuju Kota Probolinggo yang Hebat dan Handal.

Piala dan piagam penghargaan itu diberikan oleh Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID). Hal itu cukup beralasan. Pasalnya, Ketua Umum sekaligus Pendiri LEPRID, Paulus Pangka mengapresiasi langkah yang diambil Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dan jajarannya yang telah mengenalkan, melestarikan dan menyemangati masyarakat dengan penggunaan budaya dan pangan asli lokal ke dalam rangkaian agenda HUT Kota Probolinggo.

Paulus menilai, Wali Kota Habib Hadi tak lelah menyerukan masyarakat melestarikan kebudayaan leluhur. Karena Bangsa ini terlahir bukan dari satu suku, melainkan banyak suku-suku di Indonesia.

“Terimakasih Pak Wali, yang telah menyemangati bangsa ini untuk tetap konsisten terhadap NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam perbedaan, kita satu, membangun Indonesia,” tandasnya.

Sebagai informasi, pencapaian rekor atas simbol budaya bangsa dengan berpakaian etnis (Jawa, Madura, Arab, Tionghoa) dalam rangka HUT ke 622 Kota Probolinggo, hingga pukul 10.00 WIB pagi, berdasarkan catatan di media sosial sejumlah 64.267 peserta. “Angka ini direkap secara virtual,” tambah Paulus. [wap.adv]

Tags: