Hari Pahlawan, Revitalisasi Semangat Gotong Royong

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, saat menjadi Irup peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 2016, di lapangan Nagara Bakti. Dan Ketua DPRD Pamekasan, H. Halili Yasin, membacakan pesan-pesan Tokoh pemimpin bangsa. [syamsudin/bhirawa]

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, saat menjadi Irup peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 2016, di lapangan Nagara Bakti. Dan Ketua DPRD Pamekasan, H. Halili Yasin, membacakan pesan-pesan Tokoh pemimpin bangsa. [syamsudin/bhirawa]

(Di Hari Pahlawan, Veteran Pejuang dan Janda Pejuang Pamekasan Terima Bantuan)
Bondowoso, Bhirawa
Pada momentum Hari Pahlawan Nasional yang jatuh 10 November, semangat dan nilai gotong-royong harus terus dibumikan di Indonesia. Namun, semangat dan cara gotong-royong itu, harus juga terus dilakukan revitalisasi dan dikemas dengan gaya kekinian supaya cocok dengan semangat anak muda masa kini. Hal tersebut disampaikan Bupati Bondowoso H Amin Said Husni, usai mengikuti upacara Hari Pahlawan Nasional, di Alun-Alun Bagus Asra Ki Ronggo, Bondowoso, Kamis (10/11).
Menurut Amin, pihaknya selaku Bupati Bondowoso, terus berupaya merevitalisasi semangat gotong royong. Mulai dari tingkat Kabupaten hingga level desa. “Ditingkat daerah kami terus melakukan soliditas ditingat Forpimda (Forum Pimpinan daerah) hingga ketingkat desa,” katanya.
Dengan kondisi bangsa yang sekarang sangat meperihatinkan, seperti maraknya peredaran narkoba dan kemaksiatan, akan terus digalang dengan program Gerakan Terpadu Berantas Kemaksiatan dan Narkoba (Gardu Bersinar). “Namun, akan dikemas dengan cara kekinian sesuai dengan gaya dan semangat anak muda saat ini,” aku Amin.
Terima Bantuan
Sementara itu, usai upacara peringatan Hari Pahlawan di Pamekasan, Bupati Pamekasan, bersama Ibu Ani Syafii, menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 50 orang veteran pejuang dan janda pejuang. Kadisnakertransos, Arif Hanyani, mengatakan, bantuan sembako sebagai tali asih bentuk kepedulian pemerintah mereka yang berjasa mempertahan Negara Republik Indonesia ini.
Menanggapi mulai lunturnya pemahaman nilai-nilai kejuangan, Bupati Achmad Syafii, mengkui itu memang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama untuk menanamkan rasa nasionalisme nilai-nilai kejuangan ditanaman kembali kepada anak-anak generasi mendatang. “Menanamkan nilai-nilai kejuangan, efektifnya melalui pelajaran di Sekolah. Pelajaran akhla dan karakter bisa dipahami lagi. Pihaknya melalui muatan lokal, memberi pelajaran tentang Pembinaan Karakter,” tandasnya.
Pembinaan karakter agar generasi penerus dapat merefeleksikan kembali nilai-nilai kejuangan itu. “Semula Pemkab bersama STAIN, kini Dandim dan jajaran, Kapolres dan jajaran, termasuk Kalapas Pamekasan, kita ajak dalam memperkuat pendidikan karakter bagi anak Bangsa itu,” tambahnya.
Kapolres Beri Pemahaman
Sementara itu, guna menanamkan jiwa patriotisme dan menghargai jasa para pahlawan pada para calon generasi penerus bangsa, Kapolres Tuban, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fadly Samad, memiliki cara tersendiri, yakni dengan berinteraksi langsung dan memberikan pertanyaan-pertanyaan pada ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) Bina Anak Soleh (BAS), Jalan Dr Wahidin SH, Kabupaten Tuban, di momentum peringatan Hari Pahlawan (10/11).
Cara yang dipergunakan perwira dengan dua bunga di pundak itu tergolong unik. Pertama kali, dia mencoba menjajaki pemahaman siswa tentang arti pahlawan. “Pahlawan itu pejuang,” kata seorang siswa bernama Alif, dengan berani menjawab pertanyaan Kapolres Tuban.
Sebagai apresiasi, Fadly Samad meminta siswa lain bertepuk tangan. “Ada hadiah buat Mas Alif, karena sudah menjawab pertanyaan Saya,” kata Kapolres yang langsung membuat siswa lain berebut ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.
“Sekarang mari kita lihat, diantara gambar ini siapa yang pahlawan?” tunjuk Fadly ke layar lebar, gambar atas kiri merupakan kumpulan tokoh kartun seperti batman, dan gambar bawah kanan adalah serombongan orang yang mengenakan ikat kepala merah putih. “Itu om, yang pahlawan…,” teriak seorang siswi bernama Lisa yang duduk di bagian depan, sambil menunjuk-nunjuk gambar yang terletak di bawah kanan.
Bupati Madiun
Sementara itu, peringatan 10 Nopember sebagai momentum refleksi untuk memberi makna atas pengorbanan Pahlawan Kusuma Bangsa. Dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam perjuangan mengisi kemerdekaan. Peringatan 10 Nopember didasari dengan peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, sebagai pertempuran pertama dan terbesar antara pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang memakan korban jiwa yang sangat besar.
“Peristiwa ini memberikan pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan Bangsa bukanlah ‘Politik Ketakutan’, melainkan ‘Politik Harapan’. Seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada, tidak akan menyurutkan semangat perjuangan,” kata Bupati Madiun, Muhtarom, S.Sos saat menjadi Irup memperingati Hari Pahlawan membacakan sambutan tertulis Menteri Sosial RI di halaman Pendopo Muda Graha, Pemkab Madiun, Kamis (10/11).
Upacara itu, diikuti oleh Karyawan/ti Pemkab. Madiun dan di hadiri oleh Wabup, Sekda, anggota Forpimda atau yang mewakili, Pimpinan SKPD, Camat, Pejabat Eselon III dan IV, Veteran, TP PKK, Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kab. Madiun. [har,din,hud,dar]

Tags: