Harus Ada Komitmen dari Pemerintah untuk Menyediakan Modal

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menyerahkan piala dan piagam penghargaan kepada Koperasi Simpan Pinjam KSU Karya Abadi dari Kab Malang pada Puncak Acara Hari Koperasi ke-68 Tahun 2015 Provinsi Jatim di Pendopo Kabupaten Tuban, Selasa (16/6).

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menyerahkan piala dan piagam penghargaan kepada Koperasi Simpan Pinjam KSU Karya Abadi dari Kab Malang pada Puncak Acara Hari Koperasi ke-68 Tahun 2015 Provinsi Jatim di Pendopo Kabupaten Tuban, Selasa (16/6).

Tuban, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo mengatakan bahwa koperasi sebagai penyangga ekonomi bangsa, bukanlah hanya slogan. Tetapi harus ada modal dan uang untuk mendukungnya.
“Oleh karena itu harus ada komitmen dari pemerintah, baik provinsi maupun pemerintah pusat untuk membantu koperasi dengan cara menyediakan uang untuk modal,” ungkapnya pada Puncak Acara Hari Koperasi ke-68 Tahun 2015 Provinsi Jatim di Pendopo Kabupaten Tuban, Selasa (16/6).
Lebih lanjut disampaikan, isi dari Puncak Peringatan Hari Koperasi ke- 68 adalah kemandirian ekonomi. Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah agar kemandirian ekonomi dapat tercapai dari usaha koperasi.
Yaitu, koperasi mendapat dukungan permodalan dari pemerintah, peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia)  dengan cara mengadakan pendidikan dan pelatihan koperasi, membukakan pasar dari hasil produksi yang dilakukan oleh koperasi dan UKM, membantu cara meningkatkan kualitas pengemasan (packaging) produk sehingga dapat menarik konsumen.
Pada kesempatan itu Gubernur yang lebih akrab dipanggil Pakde Karwo, juga mengatakan bahwa koperasi keberadaannya sangat diperlukan  pemerintah. “Sekarang kekuatan ekonomi kecil seperti koperasi dan UKM janganlah dibiarkan dan diremehkan. APBD harus membantu. Mereka telah memberikan kontribusi sebesar 53 persen lebih atau Rp 800 triliun pada pertumbuhan perekonomian Jatim pada 2014,” cetusnya.
Pada kesempatan itu Pakde Karwo menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota koperasi karena perjuangan mereka luar biasa untuk ikut membangkitkan perekonomian bangsa agar mampu bersaing di era global.
Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Ir Agus Muharam MSp memberikan apresiasi kepada Pakde Karwo karena sangat peduli dengan keberadaan koperasi utamanya koperasi wanita.
Pada kesempatan itu disampaikan bahwa pada saat ini Kementerian Koperasi dan UKM telah mempersiapkan Nomor Induk Koperasi (NIK). Saat ini menurutnya dari data yang ada sebanyak 29 persen (62 ribu) koperasi yang ada tidak aktif dan tidak pernah RAT (Rapat Anggota Tahunan), mereka hanya terdaftar.  Sebanyak 142 ribu koperasi aktif melakukan kegiatan, tetapi tidak pernah RAT, dan sebanyak 82 ribu koperasi aktif melakukan kegiatan dan mengadakan RAT.
Program lain yang dilakukan adalah memberikan Hak Cipta bagi produk yang dikeluarkan UKM. Menurutnya, usaha kecil yang mengikut sertakan produknya dalam pameran di luar negeri harus mempunyai hak cipta, karena produk-produk tersebut menjadi incaran dari negara lain. Hak cipta ini untuk melindungi produk-produk yang dikeluarkan oleh UKM. [hud,iib]

Tags: