Harus Bolak-balik Urus PIN Pendaftaran

Wali murid dan calon pendaftar mulai mengajukan permohonan PIN PPDB jenjang SMA di SMAN 16 Surabaya, Senin (5/6). [adit hananta utama]

Hari Pertama Dindik Terbitkan 72.124 PIN PPDB
Dindik Jatim, Bhirawa
Pengambilan nomor Private Identity Number (PIN) untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA/SMK mulai dibuka sejak, Senin (5/6) hingga 22 Juni mendatang. Kendati kesempatan yang diberikan masih cukup lama, para wali murid dan calon pendaftar yang berdatangan ke sekolah untuk mengambil PIN terlihat sudah cukup tinggi.
Seperti yang tampak di SMAN 16 Surabaya. Sejumlah pemohon PIN terlihat memenuhi lobi sekolah sejak pagi. Dari segi pelayanan, pengambilan PIN secara umum berjalan cukup mulus. Sayangnya, sebagian besar pemohon harus bolak-balik ke sekolah lantaran sejumlah syarat yang tidak diumumkan sebelumnya.
Salah satunya yang dialami R Hadi Racha Bobby yang saat itu datang bersama empat rekannya. Sayang sekali, lima pelajar ini harus pulang dengan tangan kosong lantaran tidak mengantongi Kartu Peserta Ujian Nasional (KPUN). “Saya hapal nomor peserta saya, tapi KPUN-nya masih dipegang sekolah belum diberikan,” terang dia saat ditemui di SMAN 16 Surabaya kemarin.
Berbeda cerita dengan yang dialami Pipit Novita Sari. Warga Nginden yang mengantar puterinya Tri Dian Safira itu harus dua kali balik ke sekolah. Sebab, informasi yang dia terima semula hanya membawa KPUN untuk mengambil PIN. “Ternyata harus membawa KK dan KPUN sekaligus difoto copi. Jadi ya harus balik dan rata-rata semua begitu,” kata dia.
Terpisah, di SMAN 2 proses pengambilan PIN juga ramai oleh wali murid dan calon pendaftar. Nisa Novita, warga Undaan Wetan memilih memasukkan anaknya di SMAN 2 untuk pilihan pertama dan SMAN 4 untuk pilihan kedua. “Niatnya mau ambil yang satu zona aja. Di SMAN 2, pilihan keduanya kalau nggak SMAN 6 ya SMAN 9. Kalau mau di luar zona maunya di SMAN 4,” ungkapnya.
Hanya saja ia masih ragu dengan pilihan kedua itu. Apalagi ia mendapat pengumuman zonasi SMA yang menunjukkan SMAN 4 masuk di zona 1 dan zona 4. Sehingga ia beranggapan akan lebih banyak kompetitior yang memilih ke SMAN 4. “Ini tadi ada teman bawa foto copian zonasi, kok SMAN 4 ada di 2 zona. Saya jadi ragu, sebelumnya Kecamatan Asemrowo juga nggak masuk zona 3, tapi di sini masuk zona 3,” keluhnya.
Khoirul Anam, admin sekaligus operator SMAN 2 mengungkapkan antusias siswa dan wali murid untuk menukar PIN memang cukup banyak di sekolahnya. Bahkan hingga pukul 12.00, sekolahnya yang menyediakan pelayanan pemberian PIN dengan 3 laptop sudah melayani 90 nomor antrean. “Banyak yang sambil tanya maksudnya sistem zonasi, kami membantu sesuai petunjuk yang sudah disosialisasikan saja,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim Saiful Rachman mengungkapkan koordinasi dalam pembagian PIN pada calon pendaftar PPDB dilakukan sekolah dengan cabang dinas masing-masing. Untuk meminta PIN juga cukup menunjukkan Kartu Keluarga (KK) dan KPUN.
“Semuanya ada di website, nanti setelah dapat PIN akan tahu masuk zona mana berdasarkan alamat KK. Setelah itu bisa dilihat pendaftaran zonasi di mana saja sesuai data di website ppdbjatim.net,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pendidikan Dindik Jatim Ema Sumiarti mengungkapkan pengambilan PIN sejatinya cukup dengan menggunakan KPUN saja. Namun, akan lebih baik jika wali murid juga menyertakan KK untuk mencocokkan data alamat.  “Data di KPUN itu kan kita ambil dari Daftar Nominasi Tetap (DNT) UN. Jadi akan lebih valid jika alamatnya dicocokkan dengan KK. Sehingga saat pendaftaran datanya sudah terverifikasi,” tutur Ema.
Ema mengakui, antusiasme pengambilan PIN di hari pertama ini cukup tinggi. Jumlah PIN yang sudah dicetak hingga pukul 19.00 kemarin mencapai 72.124 PIN. Sementara yang sudah melakukan simulasi mencapai 10.327 pendaftar. “Bersyukur sejauh ini sistem yang digunakan untuk simulasi maupun penerbitan PIN secara online tidak ada kendala,” pungkas dia. [tam]

Tags: