Hidup Sehat ala Masyarakat Jepang

Buku JepangJudul           : Rahasia Resep Sehat Dari Jepang dan Tiongkok
Penulis       : Budi Prayitno
Penerbit     : Laksana
Terbit          : 2016
Tebal           : 216 Halaman
ISBN            : 978-979-21-4239-6
Peresensi  : Novita Ayu Dewanti
Adalah Mahasiswa Pendidikan Matematika di UNS

Dalam setiap doa saat ulang tahun, kata panjang umur selalu terselip. Doain semoga kamu panjang umur ya, begitulah doa yang sering kita dengar. Tapi sekeras apapun kita berdoa, kalau kita suka merusak kesehatan maka panjang umur hanya sebuah angan-angan yang tak bakal terealisasikan.
Negara Jepang dikenal sebagai negara yang mempunyai pola hidup sehat. Bahkan melalui beberapa penelitian kesehatan, penduduk Jepang memiliki angka harapan hidup yang tinggi. Tingkat obesitas mereka hanya 3,5% dari total penduduk negara Jepang. Tingkat kanker payudara, kanker prostat, dan penyakit jantung pun juga lebih rendah.
Dalam buku Budi Prayitno ini membuka tabir rahasia masyarakat Jepang dalam menjaga kesehatan.Penulis menjelaskan bahwa masyarakat Jepang menjaga kesehatan dengan kegiatan-kegiatan yang simpel tapi memiliki manfaat yang luar biasa. Salah satu yang sering dilakukan masyarakat Jepang menjaga kesehatan adalah berjalan kaki ketika menjalankan kegiatan.
Bagi orang-orang yang tidak sempat untuk berolahraga tersebut, jalan kaki bisa dijadikan sebagai olahraga alternatif. Sebab, jalan kaki juga bisa membantu untuk membakar lemak dalam tubuh. Apalagi, para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa berjalan kaki setidaknya 20 menit sehari sama halnya dengan olahraga ringan.
Manfaat jalan kaki tersebut di atas pernah diungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Brown University dan University of Pittsburgh. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa seseorang yang berjalan kaki selama 30 menit sehari dapat menurunkan berat badannya. Selain itu, penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa perempuan yang berjalan kaki selama 1 jam setiap hari selama lima hari dalam satu minggu dan mengonsumsi 1.500 kalori per hari dapat menurunkan berat badannya sebanyak 11,3 kilogram dalam setahun.
Lebih jauh, penelitian ini juga menemukan bahwa orang yang berjalan kaki rata-rata 20 menit per hari, maka umurnya akan bertambah 1,5-2 menit setiap harinya. Sebab, ketika sedang berjalan kaki, organ-organ tubuh orang tersebut akan tetap bekerja. Selain itu, kerja jantung juga akan meningkat ketika berjalan kaki.
Terlepas dari manfaat di atas, ada beberapa hal terkait jalan kaki yang harus kita perhatikan.
Pertama, perhatikan medan yang dilalui saat berjalan kaki, terutama ketika berada di jalan yang menanjak. Dalam kondisi ini, kita menjaga kecepatan kita. Sebab, berjalan terlalu cepat dalam keadaan semacam ini rentan membuat cedera.
Kedua, posisi tubuh ketika berjalan harus tegak. Dengan cara ini, punggung dan otot akan mampu bekerja lebih tenang dan stabil. Selain itu, posisi tubuh yang tegak ketika berjalan dengan cepat juga akan menjauhkan kita dari cedera. Sebab, tubuh akan seimbang dan tidak akan memberatkan anggota tubuh yang lain.
Ketiga, ayunkan lengan saat jalan kaki. Ketika sedang berjalan kaki, secara otomatis, lengan akan bergerak seirama dengan gerakan kaki. Usahakan untuk mengayunkan lengan dengan penuh semangat. Hal ini dapat membantu mempercepat jalan kita dan akan membatu pembakaran kalori pada lengan. Selain itu, jalan kaki hormon-hormon baik yang ada di dalam tubuh akan diolah. Hormon-hormon yang diolah oleh tubuh saat olahraga adalah adrenalin, serotonin, dopamine, dan endorfin. Hormon-hormon tersebut berfungsi sebagai akar dari seseorang untuk mendapatkan kegembiraan, daya tahan tubuh, dan membantu menurunkan risiko stres.
Pernyataan ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh David Atkinson, direktur dari Cooper Venture Development Program, salah satu divisi dari Cooper Aerobic Center di Dallas, Amerika Serikat. Ia mengungkapkan bahwa ketika sedang berolahraga, seseorang akan memproduksi hormon serotonin. Hormon yang berkembang di otak ini memiliki fungsi sebagai modulator kapasitas kerja otak yang mengatur stabilitas emosi, pemahaman, dan nafsu makan.
Fakta lain diungkapkan oleh sebuah hasil studi yang dimuat di The British Journal of Health Psychology pada tahun 2006. Studi ini meneliti orang-orang yang malas untuk jalan kaki. Dalam studi tersebut, responden diminta untuk berjalan kaki selama satu jam sehari. Hasilnya, perubahan yang cukup signifikan terlihat dari orang-orang tersebut. Mereka mulai jarang merokok, minum alkohol, dan minuman berkafein. Yang lebih mengejutkan lagi, mereka yang sebelumnya jarang memedulikan kebersihan, sekarang lebih menjaga kebersihan lingkungan dan dirinya sendiri.
Dalam buku ini tidak hanya menjelaskan kebiasaan jalan kaki masyarakat Jepang. Tetapi penulis juga menjelaskan beberapa cara menjagakesehatan ala masyarakat Jepang. Tidak hanya menjelaskan bagaimana cara menjaga, tetapi membuktikan kebiasaan yang dilakukan masyarakat Jepang dengan bukti ilmiah.

                                                                                                ——————- *** ——————

Rate this article!
Tags: