Hindari Kecelakaan, Buku Panduan Tertib BerLalulintas Layak Dimiliki Pemotor

Jakarta, Bhirawa. 
Dewasa ini, mayoritas pengguna jalan raya dikuasai pengendara sepeda motor, dengan volume sekitar 87,3 Persen. Sedang sisanya yang 12,7 Persrn adalah pengguna mobil pribadi, mobil penumpang dan mobil angkutan barang. 

Ikatan Motor Indonesia (IMI), satu-satunya organisasi yang secara eksplisit merujuk 4 Pilar MPR RI dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga nya (AD ART).

“Hal itu menunjukkan besarnya komitmen IMI terhadap nilai-nilai Kebangsaan yang mengedepankan prinsip gotong royong. Menjunjung tinggi jiwa dan semangat nasionalisme,” papar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet)dalam sosialisasi 4 Pilar MPR RI dengan IMI di gedung MPR-Senayan-Jakarta, Sabtu (28/11). Hadir dalam acara itu, Ketum IMI Sadikin Aksa, Kapus Pendidikan Lalin POLRI Kombes Pol Djoni Hedra, mantan WakaPOLRI Komjen Purn. Kanan Soekarna.

Menurut Bamsoet, karena rasa cintanya terhadap Indonesia, IMI telah menyusun buku dan video Panduan Tata Cara Berkendaraan Sepeda Motor Berkelompok. Yang bisa menjadi rujukan bagi para pengendara sepeda motor. Buku panduan itu menuntun orang untuk membangun budaya tertib dan patuh terhadap peraturan di jalan raya. Sebagai kunci keselamatan berlalu lintas.

“Mentaati tertib ber lalulintas, bukanlah perkara mudah. Namun dengan dukungan seluruh stakeholder dan semangat brotherhood dalam setiap diri anggota komunitas otomatis. Saya yakin tertib lalulintas bukan hal yang sulit untuk diwujudkan,” tutur Bamsoet yang Ketua Dewan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI).

Disebutkan, masih tingginya angka kecelakaan pengendara motor, tidak hanya disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah pengguna motor di jalan raya. Tetapi uda pada sikap Berkendaraan yang tidak mengutamakan aspek keselamatan. Juga tidak hanya oleh pengendara motor individu, tetapi juga pengendara motor berkelompok yang melakukan touring bersama.

Banyaknya klub dan komunitas otomatis, disatu sisi menggembirakan. Karena banyak aktifitas mereka yang dibarengi berbagai kegiatan positif, seperti aksi solidaritas sosial kemanusiaan. Kehadiran mereka, turut menggerakkan sektor perekonomian, khususny pariwisata. Melalui kunjungan ke berbagai destinasi wisata yang selanjutnya mereka promosikan melalui berbagai media sosial.

“Namun disisi lain, masih banyak komunitas otomatis yang belum memahami tatacara ber kendaraan Berkelompok yang baik dan benar. Sehingga memunculkan kritik dari masyarakat pengguna jalan lainnya. Maka hadirnya buku dan video Panduan yang dibuat IMI, perlu disebar luaskan,” saran Bamsoet. (ira)

Tags: