Hiswana Berlakukan HET Elpiji

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Kediri, Bhirawa
Meski Pemerintah Daerah Kota Kediri dan Kabupaten Kediri belum berani mensosialisasikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji 3 Kilo Gram, Namun Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kediri sudah berani memberlakukan HET terbaru sesuai Pergub nomor 6 tahun 2015. Kondisi ini membuat  harga Elpiji 3 kilogram dipasaran mencapai Rp 17 ribu pada tingkat konsumen
Alasan pem pemerintah daerah belum melakukan sosialisasi karena hingga saat ini  belum mendapatkan salinan Pergub dari Pemprov Jatim, justru Pemkot Kediri mengaku jika salinan pergub itu pemberian dari Hiswana Migas Kediri
Kabid Energi dan Air Bawah Tanah Disperindag Kota Kediri Dian menjelaskan, jika Pergub yang dia miliki berasal dari Hiswana Migas, kiriman dari pemerintah provisnsi Jatim, sehingga pihaknya belum bernai memeberlakukan Pergub itu”Kami masih menunggu SK dari Walikota, selain itu salinan Pergub yang dari provinsi juga belum ada, yang ini diberikan oleh Hiswana Migas” kata Dian saat dikonfirmasi melalui selulernya, Senin (16/2).
Pihak Hiswana Migas Kediri melalui Ketuanya David Wahyudi membenarkan telah memberlakukan HET yang baru sesuai dengan Pergub, meskipun pemerintah daerah belum memberikan kebijakannya”Untuk pemerintah daerah kan sifatnya hanya surat pengantar dan sosialisasi, yang jelas Pergubnya sudah ada” kata David saat dikonfirmasi.
Terkait harga HET ditingkat konsumen yang mencapai Rp 17 ribu, david mengintruksikan agar konsumen tidak membeli ditoko, kosumen bisa langsung pergi ke pangkalan dengan harga Rp 16 ribu, “Langsung beli dipangkalan, jika harga dipangkalan tidak sesui HET langsung kami putus, banyak pangkalan yang mau kok” terangnya
Dari data yang berhasil di Disperindag  isi  dalam Pergub nomor 6 tahun 2015 pasal 2 rinciannya sebagai berikut, harga dalam depot pengisian elpiji beserta PPN 10 persen Rp 11 584, Biaya opersional distribusi Rp 1 715, Keuntungan Agen Rp 1150 , sehingga HET dari Agen kepangkalan berjumlah Rp 14 500, Kemudian untuk margin pangkalan 1500, sehingga HET ke pengecer berjumlah Rp 16 ribu.

Pemkab Sumenep Serap Aspirasi Masyarakat
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, berencana membuat harga eceran tertinggi (HET) lokal untuk elpiji ukuran 3 kilogram. Terutama untuk wilayah Kepulauan, karena Sumenep memiliki banyak pulau yang membutuhkan alat transportasi laut untuk memenuhi kebutuhan elpiji.
Kabag Perekonomian, Pemkab Sumenep, Moh Hanafi mengatakan, sejak awal Januari pihaknya telah mengirimkan surat ke camat-camat untuk meminta masukan kepada masyarakat dalam penentuan HET elpiji ukurang 3 kg. Penentuan HET ini berlaku di wilayah tertentu di Sumenep.
“Saat ini kami sedang menyusun HET lokal untuk elpiji 3 kg. Masukan dari bawah terutama dari pihak kecamatan yang ada dikepulauan, sebab selama ini harga elpiji bersubsidi itu antar wilayah di kepulauan tidak sama,” kata Moh Hanafi, Senin (16/2).
Hanafi menuturkan, penyusunan HET itu dimaksudkan agar harga elpiji ukuran 3 kg utamanya di Kepulauan tidak terlalu tinggi, sebab selama ini para pengecer sewenang-wenang menentukan harga elpiji. “Di Kepulauan harga elpiji 3 kg itu sangat fariatif, tergantung jauh-dekatnya jarak. Makanya kami lakukan penyusunan HET,”imbuhnya.
Ia menargetkan, dalam waktu dekat HET elpiji lokal ini sudah bisa ditetapkan dan diberlakukan, karena hingga saat ini, sudah ada beberapa kecamatan kepulauan dan daratan yang sudah menyetor masukan HET itu.
“Dalam waktu dekat HET elpiji 3 kg itu bisa diberlakukan. Karena saat ini kami telah menerima beberapa masukan warga melalui camat, berapa HET yang akan ditetapkan,” imbuhnya.
HET elpiji ukurang 3 kg di Sumenep, baik dataran maupun kepulauan Rp14 ribu per tabung. Namun, karena tidak ada HET, dikepulauan elpiji 3 kg dijual lebih dari Rp20 ribu per tabung. [van,sul]

Rate this article!
Tags: