Hujan Deras, Banjir dan Longsor Melanda Kabupaten Probolinggo

Halaman RSUD Tongas tergenang, BPBD kerahkan 2 mesin penyedot.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mengerahkan 2 (dua) unit mesin penyedot untuk menanggulangi genangan air di halaman RSUD Tongas. Penyedotan genangan air yang dipimpin oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo ini melibatkan TRC Penanggulangan Bencana dan relawan pramuka. Genangan air ini mencapai setinggi rata-rata 30 cm. bahkan SDN Pesisir 1 diliburkan karena tergenang air.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo, Sabtu (11/2) mengatakan genangan air di halaman RSUD Tongas ini terjadi karena memang curah hujan yang tinggi dan selokan pembuangan air hujan tidak lancar.

“Penyedotan air ini kami lakukan supaya tidak mengganggu pelayanan kesehatan di RSUD Tongas. Jika dibiarkan, masyarakat akan kesulitan masuk karena tingginya genangan air,” katanya.

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Moh. Zubaidulloh mengungkapkan hujan dengan intensitas yang cukup tinggi banyak menyebabkan terjadinya genangan air dan banjir.

“Genangan air ini berada di beberapa titik seperti Kecamatan Tongas di Desa Curahtulis, Desa Tambakrejo, Desa Tanjungrejo, Desa Curah Dringu dan RSUD Tongas. Selain itu juga di Desa Sumberkedawung Kecamatan Leces, Desa Pesisir Kecamatan Sumberasih, Desa Jabung Kecamatan Paiton,” ujarnya.

Menurut Zubaidulloh, banjir menggenangi jalan dan permukiman warga. Mengatasi hal tersebut, TRC PB bersama Relawan Pramuka melaksanakan penyedotan genangan di RSUD Tongas.

“Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk relawan yang ada di lapangan untuk memberikan informasi dan update terbaru,” jelasnya.

Zubaidulloh menghimbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan. Terus memantau perkembangan informasi terkait cuaca dari instansi berwenang.

“Periksa kondisi lingkungan sekitar rumah serta jaga kesehatan, kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar,” tuturnya.

Hujan deras yang mengguyur Probolinggo kembali menimbulkan bencana. Di dataran rendah, sejumlah wilayah terjadi banjir. Sementara di kawasan datar terjadi longsor.

Bencana banjir terjadi di Kota maupun Kabupaten Probolinggo. Di kota, banjir diawali dari hujan deras yang turun hingga larut malam. Akibatnya, sejumlah ruas jalan dan puluhan rumah di perkampungan tergenang. Bahkan ada plengsengan saluran air di Kelurahan Pilang, kademangan,jebol.

Genangan paling parah seperti di Jalan Sunan Muria, Kelurahan Kebonsari Wetan. Hingga Jumat malam (10/2), genangan di sejumlah gang-gang tak kunjung surut. Bahkan di jalan utama yang jadi akses lalu lalang kendaraan, terjadi genangan air cukup tinggi hingga 30 sentimeter.

Petugas BPBD Kota Probolinggo maupun Dinas PUPR-Perkim Kota Probolinggo sejak Kamis malam turun melakukan penanganan hingga hari ini sabtu (11/2).

Hanya saja, kemarin hujan kembali mengguyur wilayah kota dan kabupaten, membuat saluran air tidak cukup menampung debit air tersebut.

Kepala pelaksana BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo membenarkan, tingginya curah hujan yang turun membuat sejumlah genangan air cukup tinggi di banyak titik wilayah Kota Probolinggo. Jalan-jalan hingga rumah warga terjadi genangan air hujan.

Banjir juga terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Probolinggo.

“Di sejumlah lokasi, banjir menggenangi jalan dan permukiman warga. Kondisi saat ini berangsur surut dan tim bersama relawan masih melasanakan penyedotan genangan di RSUD Tongas,” beber Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo.

Selain banjir, juga terjadi longsor di Desa Ranugedang, Kecamatan Tiris yang menutup akses jalan warga setempat.

“Kondisi saat ini TRC PB bersama masyarakat dan aparat setempat melaksanakan pembersihan tanah longsor di lokasi. Alhamdulillah sudah terevakuasi, akses jalan sudah bisa dilalui,” kata Rachmad.

Meski ada sejumlah kejadian, Rachmad bersyukur tidak ada korban dalam kejadian tersebut.

“Kami berharap kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.

Banjir tak hanya menggenangi jalan. Di Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, SDN Pesisir I diliburkan atau daring. Sekolah diliburkan karena genangan yang belum surut dan mengganggu akses. Sebab banjir sempat setinggi pinggang orang dewasa.

Puji Wuryanti, salah satu guru SDN Pesisir I mengatakan, saat banjir tidak memungkinkan jika siswa tetap sekolah. Sehingga ia meminta kepada kepala sekolah untuk diliburkan atau belajar daring.

“Ketinggianya capai 50 sentimeter. Jadi anak anak diliburkan atau daring untuk sementara waktu. Sementara ini kami guru-guru membersihkan ruangan, khususnya ruangan guru,” terangnya.

BPBD memprediksi, kondisi hujan lebat masih akan berlangsung hingga dua-tiga hari mendatang. Sejauh ini BPBD masih melakukan pendataan, tambahnya.(Wap.hel).

Tags: