IIPG dan Yayasan PUN Baksos di Jawa Timur

Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Pusat dan Yayasan Perempuan untuk Negeri (PUN) saat memberikan bantuan seperangkat alat salat berupa sarung dan mukena beserta kitab suci Al Quran ke beberapa pengurus musala di kota Surabaya dan Madura.n andre/bhirawa

(Bantu Peralatan Salat ke Musala di Surabaya dan Madura)

Surabaya, Bhirawa
Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Pusat dan Yayasan Perempuan untuk Negeri (PUN) Rabu (7/8) kemarin malakukan kegiatan bakti sosial (baksos) di wilayah Jawa Timur. Dalam kegiatan baksos tersebut IIPG memberikan bantuan seperangkat alat salat berupa sarung dan mukena beserta kitab suci Al Quran ke beberapa pengurus musala di kota Surabaya dan Madura.
Bantuan tersebut dierahkan langsung oleh Ketua Umum Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Pusat, Yanti Airlangga Hartarto bersama Yayasan Perempuan untuk Negeri (PUN).
Menurut Ketum IIPG, Yanti Airlangga Hartarto, bakti sosial bertajuk Tebar Mukena, Sarung, dan Alquran ini merupakan kegiatan lanjutan dari IIPG yang dimulai sejak Mei 2019 dengan sasaran masjid serta musala sebagai bentuk kepedulian.
“Berkaca pada kesempatan saat kami perjalanan keluar kota, beberapa kelengkapan ibadah di beberapa masjid dan musala yang kami singgahi sering kekurangan peralatan salat. Mungkin dengan baksos ini bisa menambah gembira bagi masyarakat yang beribadah di musala yang ada di berbagai wilayah Jatim,” katanya, Rabu (7/8).
“Kami berharap bantuan ini dirawat dan dapat bermanfaat serta digunakan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan umat,” imbuhnya. IIPG juga berencana melakukan kunjungan di beberapa desa dan wilayah di Jatim yang terdapat stunting maupun kekurangan gizi atau desa idiot.
“Semoga kedepannya kami bisa berkembang dalam baksos ini, doakan kedepannya bisa membantu desa-desa yang terdapat stunting karena mayoritas dari kami adalah ibu-ibu jadi perhatian terhadap anak ini akan menjadi serius bagi kami,” tukasnya.
Sementara itu Sekretaris DPD Golkar Jatim Sahat Tua Simanjuntak diawal sambutannya memperkenalkan dirinya bahwa dirinya tidak lagi mewakili Dapil Jatim l melainkan telah mewakili Dapil lX yang meliputi Kab. Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek.
“Tidak banyak anggota DPRD yang sudah dua periode mau pindah Dapil. Tapi saya tinggalkan Dapil l Surabaya, pindah Dapil lX dengan semangat regenarasi. Kalau saya tidak pindah, adinda saya ini Pak Blegur tidak naik naik menjadi DPRD Jatim sekalipun Ketua DPD Surabaya. Jadi pak Blegur harus terimakasih kepada Ketua umum. kata Sahat Tua Simanjuntak sambil bergurau.
Selama pencalegan Sahat mengaku blusukan di desa desa. Ternyata di Ponorogo juga banyak yang perlu untuk kita perhatikan. Disana ada kampung idiot yaitu Desa Karangpatihan dan Desa Sidoharjo di Kabupaten Ponorogo.
”Ibu ibu (IIPG-red) yang cantik cantik ini perlu datang disini. Saya tawarkan Kalau IIPG mau datang desa itu, Jawa Timur siap mendampingi. Sudah ratusan juta anggaran APBD Jawa Timur dikucurkan ke desa itu. Tapi hasilnya tidak ada. Kompleksitas masalahnya sangat banyak. Terutama soal kultur masyarakatnya,” jelasnya. [dre]

Tags: