Ikasdasa Beri Bantuan Korban Kebakaran Bolodewo

Alumni SMP Negeri 10 Surabaya (Ikasdasa) memberikan bantuan kepada korban kebakaran Bolodewo di depan posko yang telah didirikan Pemkot Surabaya, Kamis (27/4) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Pasca insiden kebakaran yang menghanguskan 20 petak rumah kos di Jalan Bolodewo Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto pada Minggu petang (23/4) membuat Ikatan Alumni SMPN 10 Surabaya (Ikasdasa) turun tangan. Pasalnya, tercatat ada 105 jiwa dari 35 kepala keluarga (KK) kini tinggal di sebuah gudang milik warga setempat.
Dari 105 jiwa yang menjadi korban amukan si jago merah tersebut, 62 jiwa warga Kota Surabaya. Sedangkan 43 jiwa adalah warga musiman yang kesehariannya bekerja sebagai tukang becak, kuli bangunan, dan penjual barang rongsokan.
Selain itu, ada 4 anak-anak yang kini duduk di bangku SD kelas VI masih izin tidak masuk sekolah hingga kemarin. Hal ini lantaran seragam dan buku sekolahnya turut ludes terbakar.
Ketua Alumni SMP Negeri 10 Surabaya, Drs Bambang Udi Ukoro SH, MSi mengatakan pemberian bantuan ini adalah bentuk kepedulian Ikasdasa untuk meringankan beban korban kebakaran Bolodewo.
“Berharap, pada masyarakat lain untuk turut memberikan bantuan kepada warga Surabaya yang tertimpa musibah. Artinya, memberikan pembelajaran kepada masyarakat agar turut meringankan beban para korban kebakaran. Bahwa bukan hanya dibebankan kepada Pemkot Surabaya saja, melainkan masyarakat secara luas,” katanya disela memberikan bantuan di posko korban kebakaran Bolodewo, kemarin.
Bambang di dampingi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) menjelaskan, dengan memberikan bantuan berupa sembako, 10 dus mie instan, 6 dus pakaian laik pakai, 9 sarung, dan 2 mukena ini bisa bermanfaat dan berguna bagi korban kebakaran Bolodewo. “Hadirnya Ikasdasa ini yakni mengajak masyarakat untuk membangun kepedulian,” terangnya.
Sementara, Ketua RT 01 RW 03 Kelurahan Simolangan Siti Nafiroh mengaku bersyukur atas bantuan dari Ikasdasa yang diberikan kepada korban kebakaran Bolodewo. Menurutnya, mayoritas warganya masih belum bekerja seperti semula. Hal ini disebabkan masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi tinggal di penampungan sementara.
“Saya bersyukur ada bantuan ini. Secepatnya akan kami bagikan kepada warga saya yang tertimpa musibah. Karena mereka banyak yang meninggalkan pekerjaannya dan menghidupi keluarganya di pengungsian,” terangnya.
Menurut Siti, pihaknya kali ini fokus pada anak-anak yang kini masih sekolah harus izinĀ  untuk sementara waktu. Termasuk keempat anak yang kini duduk di bangku kelas VI akan mengikuti ujian sekolah (Usek).
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa sekolah lagi. Hari ini (kemarin, red) masih izin tidak masuk sembari menunggu adanya bantuan seragam sekolah. Karena anak-anak tidak mau sekolah lantaran seragamnya juga ikut terbakar,” harapnya.
Di lokasi posko kebakaran Bolodewo juga tampak puluhan anggota Linmas Kota Surabaya membantu membersihkan puing-puing bangunan yang berserahkan. Mereka bergotong-royong mengangkut bongkahan kayu yang hangus tersebut. (geh)

Tags: