Imamatul Maisaroh Hebohkan Warga Kab.Malang

Orang tua Imamatul Maisaroh, Turiyo (kanan) saat menunjukkan ijazah MTs Miftahul Ulum milik anaknya, yang didampingi ibunya Halimah (kiri), di rumahnya Desa Kanigoro, Kec Pagelaran, Kab Malang.

Orang tua Imamatul Maisaroh, Turiyo (kanan) saat menunjukkan ijazah MTs Miftahul Ulum milik anaknya, yang didampingi ibunya Halimah (kiri), di rumahnya Desa Kanigoro, Kec Pagelaran, Kab Malang.

(Jadi Penasihat Presiden Amerika Barrack Obama)
Kab Malang, Bhirawa.
Imamatul Maisaroh (36), anak pasangan dari Turiyo dan Halimah, warga asal Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, saat ini telah menggemparkan Indonesia. Pasalnya, wanita yang hanya mengenyam pendidikan kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) ini, pada Selasa (26/7) waktu Amerika Serikat, berpidato di depan puluhan ribu Delegasi Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Ima, demikian nama panggilan di keluarganya, berpidato tidak hanya dihadapan ribuan rakyat Amerika pendukung Calon Presiden Amerika dari Partai Demokrat Hillary Rodham Clinton dan Calon Wakil Presiden Kaine, juga bersama belasan senator. Dalam acara tersebut juga dihadiri Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Ima tampil di panggung utama Stadion Wells Fargo.
Tampilnya wanita asal Malang Selatan itu, berpidato di panggung utama Stadion Wells Fargo, tidak hanya membuat bangga keluarga Imamatul Maisaroh di kampung halamannya Pagelaran, tapi juga membuat bangga rakyat Indoensia. Ima bisa tampil bersama Presiden Amerika, karena dia sebagai salah satu anggota Dewan Penasehat Perdagangan Manusia Presiden Barrack Obama.
Wanita alumni Madrasah Tsaniwah (MTs) Miftahul Ulum, yang sekolahnya tidak jauh dari rumahnya, di Desa Kanigoro, merupakan aktivis kemanusiaan di bidang perbudakan. Berawal dari seorang aktivis itulah, maka dia menjadi penasehat Presiden Amerika, yang kini menjadi terkenal di dunia internasional.
Menurut orang tua Ima, Turiyo, Selasa (26/7), saat dikonfirmasi di rumahnya Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Ima setelah lulus dari MTs Miftahul Ulum, melanjutkan ke SMA Khairuddin, Desa Gondanglegi, Kecamatan Gondanglegi, kabupaten setempat, pada tahun 1995. Namun, ditengah sekolah di SMA tersebut, dirinya memaksa Ima untuk menikah dengan anak teman saya, pada tahun 1996. Sehingga dengan menikahnya Ima, secara otomatis dia keluar dari sekolah.
Tapi belum genap setahun menikah, kata dia, anaknya memutuskan untuk cerai dengan suaminya. Dan setelah putusan cerai di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Malang, Ima bekerja di wilayah Kota Malang.
“Dari perkenalan dia dengan Ibu Yanti asal Kelurahan Bunul, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, maka Ima didaftarkan ke kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Malang, sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). Yang akhirnya, pada 1996, Ima diberangkatkan ke negara tujuan Amerika Serikat sebagai pembantu rumah tangga,” ungkap Turiyo. Namun, lanjut dia, dari perjalanan sebagai TKW di Amerika Serikat, Ima sempat menjadi korban penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya. Karena menjadi korban penyiksaan, kemungkinan Ima ikut bergabung sebagai aktivis kemanusian bidang perbudakan, yang dia jalani hingga sekarang.
Di kesempatan itu, Turiyo juga mengatakan, saat ini Ima telah memiliki tiga anak dari perkawinan kedua dan ketiga. Dalam perkawinan pertama tidak memiliki anak, sedangkan perkawinan kedua dengan orang Mexico memiliki dua anak. Ditegaskan, Ima sebagai anak sulung dari tiga bersaudara.
“Dari perkawinannya ketiga memiliki satu anak, yang bersuamikan Herdiani asal Kabupaten Bandung,” jelasnya.
Sementara, kata dia, Ima selama 20 tahun di Amerika Serikat, baru tiga kali pulang ke Desa Pagelaran. Dan bahkan, kedua anaknya yang bernama Aisyah dan Leo Nardo sempat setahun sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kanigoro. Tapi kemudian, kedua anaknya dibawa kembali ke Amerika. “Saya sangat bangga dengan keberhasilan Ima menjadi Anggota Dewan Penasehat Perdagangan Manusia Presiden Barrack Obama.
Secara terpisah, Mantan SMA Khairuddin Gondanglegi, dan juga sebagai guru yang mengajar Bahasa Indoensia Masjkur membenarkan, jika Imamatul Maisaroh sempat menjadi muridnya. Namun, pada semester pertama dia keluar dari sekolah atas permintaan orang tuanya. Sedangkan sosok seorang Ima ini, yang saya tahu sebagai anak pendiam. Dan dalam sekolah tidak ada yang menonjol terkait prestasi di sekolah. “Namun, dalam ujian semester nilai Ima dalam mata pelajaran memperoleh nilai 8.
Ia menegaskan, secara pribadi sangat bangga dengan keberhasilan Ima sebagaiĀ  Anggota Dewan Penasehat Perdagangan Manusia Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. Karena untuk mencapai menjadi penasehat Presiden negara Super Power tidak mudah, dan harus memerlukan liku-liku dan perjuangan yang panjang.
“Saya sangat yakin, bahwa kebanggaan ini tidak hanya dirasakan dirinya saja, tapi guru-guru SDN 1 Kanigoro, MTs Miftahul Ulum Kanigoro, dan SMA Khairuddin Gondanglegi, serta masyarakat Kabupaten Malang dan Bangsa Indonesia juga sangat bangga atas keberhasilan Imamatul Maisaroh ini,” papar dia. [cyn]

Tags: