Imput Investor Baru, Pemkab Gelar Pawai Mega Industri Berbudaya

5-foto-adv-pawai-budaya-kerinGresik, Bhirawa.
Pemkab Gresik menggelar pawai akbar Mega Industri Berbudaya. Pawai akbar itu dilepas Wakil Gubernur Jatim, H Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dari Halaman Kantor Pemkab Gresik menuju Stadion Gelora Joko Samudro (GJS), Kamis (27/10).
Paling tidak sebanyak 27 perusahaan di Gresik yang ikut ambil bagian dalam pawai akbar itu. Diantaranya, dari PT Petrokimia Gresik, PT Semen Gresik, PT Smelting, Bank Jatim, dan sejumlah perusahaan besar lainnya.
Gus Ipul menyambut baik pawai yang digelar Pemkab Gresik dalam rangka menyambut hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2016 ini. Bahkan Gus Ipul berharap kalau bisa tahun depan ditingkatkan. Tidak hanya industri tertentu saja, tapi semua dilibatkan. ”Kalau sekarang habis Rp150 juta, tahun depan Rp300 juta. Dan nanti di lomba yang habisnya paling banyak, itulah yang menjadi juaranya,” ujar Gus Ipul dalam sambutannya.
Bagi perusahaan, kata Gus Ipul, uang Rp300 juta itu sangat kecil, apalagi perusahaan sekelas PT Smelting. Selain itu tidak ada salahnya memberikan hiburan untuk masyarakat. Tidak hanya itu, dengan adanya karnaval industri itu perekonimian warga juga turut bergerak. ”Tapi, jangan lupa kearifan budaya lokal yang harus ditonjolkan,” pesan Gus Ipul.
Iring-iringan sebanyak 27 truck tronton masing-masing berukuran panjang 13 meter itu dilepas dari Kantor Bupati Gresik oleh Gus Ipul bersama Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto disaksikan Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Moh Qosim dan jajaran Forpimda. Setelah dilepas dari kantor Bupati di kawasan Bunder Gresik, tampak iringan truck melintasi Jl Dr Wahidin Sudirohusodo. Kemudian melintasi Jl Kartini lalu berbelok ke kanan menuju Jl Veteran yang selanjutnya masuk arena Pameran di Gelora Joko Samudro (GJS).
Ribuan masyarakat Gresik turut menyaksikan perjalanan carnival truck thriller itu, Karnaval dengan truck thriller memang kali pertama diselenggarakan di Gresik. Truck yang lekat sebagai kendaraan industry dan biasanya dimuati peti kemas berukuran 40 feet itu dihias menarik. Beragam bangunan kecil menghiasi kendaraan berat menampilkan produk industri yang dihasilkan. Ada yang memuat bagan dengan berbagai prototipe yang ada di pelabuhan.
Ada miniatur perusahaan dengan berbagai peralatan lengkap seperti mesin-mesin dan sebagainya yang ada di perusahaan. Namun ada juga truk dihiasi dengan berbagai produk dari beberapa perusahaan peserta yang mengikuti pameran. ”Kegiatan ini tidak sekadar sebuah pameran, namun juga ada kombinasi budaya. Lihat saja saat konvoi tadi, tak hanya mengangkut miniatur perusahaan. Tapi juga ada tari-tarian khas Gresik serta budaya religi yang lain,” ujar Bupati Sambari.
Pameran Akbar Mega Industri yang berbudaya ini direncanakan menjadi agenda rutin tahunan oleh Pemkab Gresik. ”Kami upayakan agar pelaksanaan pada tahun selanjutnya lebih meriah dan diikuti oleh lebih banyak lagi perusahaan,” harap Sambari.
Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini, kata Bupati Sambari, untuk lebih memantapkan brand Gresik sebagai Kab Industri. Peningkatan peran industri yang ada di Kab Gresik terhadap kemajuan kebudayaan perlu lebih dipacu lagi.
Menurut Bupati Sambari, dengan adanya pameran karnaval industri ini, diharapkan perkembangan industri di Gresik bisa lebih berwawasan budaya. ”Budaya di Gresik adalah Budaya Santri. Sehingga setiap industry yang ada di Gresik lebih berperan terhadap nilai-nilai sosial keagamaan. Harus lebih berperan terhadap kemajuan budaya, namun tidak meninggalkan nilai-nilai Islami,” paparnya.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Gresik, Suyono, menjelaskan, selain pelaksanaan karnaval, pihaknya juga menyelenggarakan pameran industri ini selama tiga hari. Kegiatan ini dimulai pada 27 – 30 Oktober 2016 diselenggarakan di indoor Gelora Joko Samudro. Selain karnaval thriller dan pameran industry, panitia juga mengadakan festival kuliner dan pentas seni. Setiap perusahaan disiapkan stand seluas 9 meter persegi. Gerai-gerai itu dapat dipakai untuk memperkenalkan produk. Selain itu mereka juga diperkenankan untuk mensosialisasikan industrinya masing-masing. ”Ini penting. Karena mungkin saja masih banyak masyarakat yang belum tahu apa saja produk dan industri yang ada disini,” jelas Suyono. [eri/adv]

Tags: