Miniatur kapal karya siswa SMKN 3 Buduran ditunjukan ke CEO Hide Housing Corporatioan Hediyuki Takahshi.
Sidoarjo, Bhirawa
Produksi kapal-kapal kayu sekarang ini telah ditinggalkan oleh para pelaku industri di Negara Jepang, padahal para peminatnya terus mengalami peningkatan.
Salah satu perusahaan ‘Hide Housing Corporation’ dari Jepang mengajak SMK Negeri 3 Buduran, Sidoarjo untuk kerja sama melestarikan industri kapal kayu tersebut.
Ajakan kerjasama tersebut telah ditawarkan langsung oleh CEO Hide Housing Corporation Hideyuki Takahshi kepada Kepala SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo Eko Agus Supriatna, saat berkunjung ke SMK Negeri 3 Buduran, Sidoarjo (16/7).
Hediyuki Takahshi mengatakan kalau di Jepang dulu ada sekitar 14 industri kapal kayu, karena mahalnya biaya, para industri kapal kayu tersebut sekarang ini sudah meninggalkan para industrinya, hanya tinggal satu perusahaan milik kami.
“Oleh karena itu, kami mengajak SMK Negeri 3 Buduran, Sidoarjo dalam pembuatan industri kapal kayu,” kata Hediyuki Takahshi.
Kepala SMK Negeri 3 Buduran Eko Agus Supriatno menuturkan kebetulan sekarang ini ada program revitalisasi siswa, sehingga kerjasama ini menjadi sangat penting. Ada tiga program yang bisa dikerjasamakan, yakni magang, pelatihan siswa dan guru serta penyerapan tenaga kerja. “Kemungkinan magang, pelatihan siswa dan guru itu yang akan kita ambil. Karena yang penyerapan tenaga kerja bukan ranah kita,” tuturnya. Nampaknya kapal-kapal kayu ini di Jepang mulai ditinggalkan industry, karena mahal biayanya. Sementara peminatnya sangat banyak. Makanya mereka memilih SMK Negeri 3 Buduran ini karena kita punya anak-anak yang memiliki kompetensi pengerjaan kapal kayu ataupun kapal dari fiber, khususnya yang dari jurusan interior.
Kesempatan inilah yang akan dijemput, sehingga kerjama ini bisa berlanjut, tidak hanya dalam bentuk anak magang, atau mungkin juga bisa dalam bentuk pelatihan guru. Khusus untuk sekolah yang paling penting adalah transfer teknologi, transfer ilmu pengetahuan. [ach]
