Chusainuddin Bolkiah
Chusainuddin Bolkiah
Chusainuddin Bolkiah, anggota DPRD Jatim ini pernah punya pengalaman pahit dalam hidupnya. Gara-garanya sepele, hanya karena keinginan besar untuk bisa memiliki mobil, dia menjadi korban penipuan temannya.
Dia menceritakan, keinginan untuk memiliki mobil telah lama ia pendam, sejak dia menjadi ajudan mantan Menakertransduk Muhaimin Iskandar.
Pria yang lahir pada 1973 ini menceritakan awalnya ada teman dekatnya menawarkan sebuah mobil Toyota Avanza yang lumayan masih gres dengan harga yang cukup murah, yaitu Rp 30 juta. Sang teman mengaku jika mobil tersebut adalah barang bukti.
“Waktu itu teman saya bilang tidak ada masalah, semua sudah clear. Serta menjamin saya tidak perlu bingung. Karena saya pingin punya mobil, ya saya sanggupi,” jelas pria yang duduk di Komisi B DPRD Jatim ini.
Mendapat jaminan tersebut membuat hati Chusainuddin tenang dan membawa mobil tersebut kemana-mana. Hingga suatu hari, paparnya saat melintas di Tol Jagorawi, dia mencoba menyalip sebuah mobil di depannya dan oleh polisi mobilnya tersebut diberhentikan. Tak lama kemudian polisi mencoba menanyakan surat-surat mobil tersebut. Hal ini sempat membuat jantung Chusainuddin copot. ”Bayangkan saat polisi melihat STNK milik mobil saya, polisi kemudian mengatakan jika mobil tersebut adalah barang bukti. Hal itu tampak dari nomor mesin yang saat itu dilihat oleh pihak kepolisian, ternyata berbeda dengan yang tertera di STNK mobil tersebut,” tambahnya dengan tersenyum saat mengingat peristiwa tak mengenakkan yang pernah dialaminya.
Walaupun dirinya sudah menjadi ajudan menteri, namun saat ditanya polisi, pria berputera dua ini tetap tidak mengaku.Waktu itu polisi memberikan dua pilihan, diproses atau mobil diserahkan. ”Ya terpaksalah mobil saya serahkan daripada diproses dan urusannya ribet. Praktis saya memakai mobil itu hanya enam bulan dan uang Rp 30 juta amblas. Sementara teman saya tidak bisa dihubungi lagi saat mobil tersebut bermasalah,”tegasnya. [cty]
