Inovasi Baru Pemkot Surabaya Bantu Warga yang Sakit

Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita saat menerima secara simbolis bantuan CSR berupa lima sepeda motor yang nantinya akan diperuntukkan layanan antar obar pasien rawat jalan.

Terima CSR Motor, Siapkan Layanan Antar Obat Bagi Pasien Rawat Jalan
Kota Surabaya, Bhirawa
Bermula dari rasa keprihatinannya saat melihat banyaknya antrian di instalasi farmasi RSUD dr Mohamad Soewandhie, membuat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita memiliki inovasi baru. Yakni memberikan layanan pengiriman obat ke rumah pasien rawat jalan.
Gayung bersambut, keinginan Feny-sapaan akrab Febria Rachmanita untuk memberikan layanan antar obat ini mendapat kemudahan. Salah satu perusahaan memberikan coorparate sosial responsibility (CSR) dari PT MPM Honda berupa lima unit motor.
Lima unit motor tersebut, rencananya akan digunakan Dinkes mengantarkan obat bagi pasien rawat jalan yang berobat di RSUD dr Mohamad Soewandhie. Melalui program itu, diharapkan pasien rawat jalan tidak lagi perlu antre terlalu lama hingga menyebabkan kerumunan di lingkup rumah sakit.
Feny mengatakan, sebenarnya penyerahan lima unit kendaran roda dua tersebut, bersamaan dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, seusai upacara Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-728 kemarin, Senin (31/5) lalu. “Alhamdulillah kita mendapatkan CSR kendaraan untuk mempercepat pelayanan kesehatan masyarakat. Terutama bagi pasien rawat jalan,” kata Febria Rachmanita, Rabu (2/6).
Feny menceritakan, awal mula ide pengiriman obat ke rumah pasien rawat jalan muncul, ketika dirinya melihat pasien mengantre obat di instalasi farmasi RSUD Dr. Mohamad Soewandhie. Tidak sedikit setiap harinya, pasien dari berbagai penyakit itu menunggu obat yang sedang dipersiapkan oleh petugas. Bahkan, dia juga kerap kali melihat pasien menunggu dengan kondisi dinilai cukup rentan.
“Apalagi dalam masa pandemi Covid-19 ini, saya bercita-cita agar pasien rawat jalan setelah periksa langsung bisa pulang dan obatnya diantarkan petugas ke rumah masing-masing. Supaya dapat mencegah penularan penyakit,” ungkapnya.
Akhirnya, dia mulai mencari CSR yang memungkinkan dapat merealisasikan program itu. Seperti gayung bersambut, Feny pun mendapati kabar gembira ketika PT MPM Honda bersedia mengambil peran membantu mewujudkan program pengiriman obat ke rumah pasien. “Mereka mendukung kami karena PT MPM Honda juga ingin memberikan manfaat kepada warga Surabaya. Alhasil Honda menyumbangkan lima motor lengkap dengan kotak obatnya,”urai Feny.
Rencananya, setelah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) diterbitkan, Feny akan segera mengoperasikan kendaraan itu, dengan keliling mengantar obat ke rumah pasien rawat jalan. Dia menyebut, untuk kriteria layanan antar obat, akan dibuatkan Standar Operasional (SOP) sehingga dapat diketahui pasien rawat jalan mana saja yang tergolong mendapat fasilitas pelayanan pengiriman obat itu.
“Secepatnya akan kita operasikan. Yang paling penting STNK nya jadi dahulu mungkin sekitar satu bulan. Kita juga sudah siapkan driver (sopir) untuk pengantaran obat. Bismillah semoga lancar,” papar dia.
Dia berharap, dari program ini masyarakat tidak perlu menunggu antrean obat terlalu lama. Terutama, bagi pasien yang kondisinya rentan dan harus segera dibawa pulang. Sebab, ketika pasien itu berada di rumah sakit terlalu lama maka akan mudah tertular penyakit lain. “Sehingga yang paling penting buat kami adalah warga nyaman berobat di rumah sakit dan dapat segera sembuh. Itu yang paling penting untuk kami,” pungkasnya. [Zainal Ibad]

Tags: