Intensifkan Sidak, Dishub Jatim Temukan 30 Persen Surat Bus Mati

Surat Bus MatiPemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim selama 2016 ini, telah mengintensifkan inspeksi mendadak (sidak) kepada kendaraan angkutan umum bus. Dalam sebulan, Dishub Jatim bersama Polda Jatim dan jajaran terkait melakukan sidak sebanyak 33 kali.
“Mulai Januari 2016 ini kami telah menggelar sidak ke berbagai tempat. Sasaran kami adalah kendaraan umum berupa bus antar kota maupun antar provinsi. Kami ingin agar kendaraan bus penyedia jasa memberikan pelayanan yang lebih  kepada penumpang,” kata Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim, Dr Ir Wahid Wahyudi MT, Minggu (8/5).
Selama sidak digelar, jelas Wahid, tim menemukan sebanyak 30 persen kendaraan angkutan umum surat-suratnya mati. Seperti surat kendaraan maupun surat izin trayek. Tak hanya itu, surat izin mengemudi (SIM) sopir juga banyak yang mati, jumlahnya mencapai 14 persen.
“Saat kita menemui masalah seperti surat mati, langsung kita minta PO untuk segera mengurusnya. Begitu pula sang sopir diminta untuk membuat SIM baru. Jika sampai tidak memperbaiki akan kita berikan sanksi. Kalau izin trayek mati, kendaraan itu tidak boleh beroperasi,” kata Wahid.
Selain surat-surat yang mati, selama Sidak, Dishub Jatim dan tim juga menemukan kelaikan kendaraan yang tidak bagus. Seperti masih adanya ban yang vulkanisiran, kaca retak dan tata cara memuat penumpang yang tidak benar. “Kalau ada ban yang vuklanisiran di terminal, langsung kita keluarkan bis itu, dan tidak boleh beroperasi,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait liburan panjang kemarin, Dishub dan Polda Jatim bersama jajaran terkait seperti Dishub Sidoarjo dan Surabaya, Dinas Kesehatan dan BNN (Badan Nasional Narkotika) juga menggelar sidak di Terminal Purabaya.
“Kita cek semua. Mulai surat-surat kendaraan, cek kesehatan sopir seperti gula darah, tensi darah hingga tes narkoba,” katanya.
Sementara itu, Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Jatim, Adewira Siregar mengatakan, tujuan sidak ini dilakukan untuk mengecek persiapan kendaraan bus yang digunakan untuk mengangkut penumpang saat libur panjang nanti layak digunakan atau tidak.
“Dengan pengecekan ini diharapkan bus diterminal purabaya ini dalam kondisi layak pakai dan aman untuk mengangkut penumpang, dan tidak terjadi lagi kecelakaan saat libur panjang nati,”ujarnya.
Pemeriksaan tes kesehatan, kata Adewira, untuk mengetahui kondisi pengemudi sopir dan kernet saat mengemudi itu kondisinya, seperti bagaimana kondisi sopir saat mengemudi itu sakit atau tidak.
Sedangkan, untuk tes urine untuk mengetahui apakah saat mengemudi itu terpengeruh dengan narkoba atau tidak. Sebab itu penting diketahui, karena jangan sampai saat mengemudi bus dengan membawa penumpang, ternyata kondisinya tidak memungkinkan.Sehingga menyebabkan terjadi kecelakaan lalu lintas saat mengemudi.
Dengan tes kesehatan yang dilakukan petugas diharapkan bisa menekan angka kecelakaan dan memberikan pelayanan kenyamanan pada penumpang. “Yang menjadi prioritas ini adalah penindakan pada angkutan bus. Karena banyak pengemudi bus yang memang ugal-ugalan. Jika memang ada bakal ditindak tegas, dan nanti akan dikoordinasikan dengan Dishub Jawa Timur,” tegasnya.  [iib]

Tags: