Isi Liburan dengan ‘Kemasan Ceria’ iSTTS

Surabaya, Bhirawa

Sejumlah siswa SD dan SMP mengikuti 'Kelas Ceria' yang diisi dengan latihan memasak di kampus iSTTS.

Sejumlah siswa SD dan SMP mengikuti ‘Kelas Ceria’ yang diisi dengan latihan memasak di kampus iSTTS.

Manisnya pudding terasa nikmat di lidah anak-anak. Namun mereka hanya bisa menikmati tanpa bisa membuatnya. Tapi itu sebelum mereka tahu caranya. Setelah berlatih, mereka pun hanyut dalam kesibukkan mengolah dan menghias puding sesuai seleranya.
Inilah pemandangan yang terlihat di Kampus Institut Sains Teknologi dan Terapan Surabaya (iSTTS), kemarin, Selasa (23/6). Melalui kelas memasak anak cepat ringan dan aman (Kemasan Ceria) anak-anak mengikuti dengan seksama cara pembuatan puding rasa coklat berpadu strawberry dengan aneka hiasan. Para siswa dari sejumlah SD dan SMP di Surabaya ini juga membuat bola-bola coklat yang memikat.
Semua itu di bawah arahan langsung Kelvin serta Pram Eliyah, dosen Teknik Industri iSTTS. “Kita bantu anak-anak mengisi kegiatan liburan. Membuat puding dan bola-bola coklat dipilih karena caranya yang simpel. Dan semua anak pasti suka puding,” tutur Kelvin seraya mengawasi anak-anak mengaduk adonan puding yang mulai mendidih.
Untuk membuat bola-bola coklat, langkah pertama ialah menghaluskan biscuit. Kemudian tuangkan susu krim hingga menjadi adonan. Selanjutnya, anak-anak diminta mengenakan sarung tangan plastik, untuk memulai membentuk adonan itu menjadi bulatan-bulatan yang lantas digulirkan pada butiran coklat. Bola-bola itu pun terlapisi butiran coklat aneka warna, meses.
Setelah menunggu kering, bola coklat bisa disantap. Pas sebagai salah satu pilihan takjil buka puasa. “Kita berikan pelatihan. Berikan ilmu kreatif supaya anak bisa terpancing. Kue buatan mereka tak hanya untuk konsumsi saja,” papar Kelvin, lagi.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap musim liburan sekolah, Jurusan S1-Teknik Industri iSTTS di tahun 2015 ini menyelenggarakan beberapa kegiatan Pengabdian Masyarakat. Salah satunya adalah Kemasan Ceria.
Dalam pembelajaran itu, para siswa pun akhirnya bisa memahami dan mengenal serta mengikuti aturan pembuatan masakan sesuai Standard  Operating Procedure (SOP). Mereka memahami pentingnya faktor ketelitian dalam proses memasak, dan mengenal dasar-dasar proses produksi yang baik, bersih, sehat, dan aman. Dalam ilmu teknik industri dikenal dengan istilah good manufacturing practices. Tidak ketinggalan, dasar-dasar kewirausahaan, yakni cara menentukan harga jual, cara menjual, dan sebagainya juga diajarkan.
Phillips Simon Mardame Marbun, siswa kelas VIII-A SMPN 1 Surabaya mengaku datang bersama 24 temannya. “Seru. Biasanya hanya nemanin tante masak. Sekarang diajarkan, lain hari akan saya praktekkan lagi di rumah,” akunya. Jhorgia Pratama, siswa kelas II STK Santa Melano, Jalan Pumpungan, mengaku senang. “Sennag, ingin buat sendiri di rumah,” tukasnya. [tam]

Tags: