ITS Gandeng Dindik Jatim Dirikan SMK Ekonomi Kreatif

Karya siswa SMK

Karya siswa SMK

Dindik Jatim, Bhirawa
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) di bidang pendidikan kejuruan terus tumbuh di Jatim. Salah satunya ialah yang akan dilakukan ITS dengan mendirikan SMK ekonomi kreatif sekaligus pusat pelatihan industri kreatif.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman menuturkan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan ITS untuk memulai pendirian SMK tersebut tahun ini. Anggaran yang sudah disiapkan mencapai Rp 2,9 miliar. “Dana tersebut kita ajukan ke Kemendikbud dan telah disetujui,” tutur Saiful, Minggu (6/3).
Saiful menuturkan, penambahan jumlah lembaga SMK telah menjadi prioritas di Jatim. Targetnya adalah memenuhi rasio SMK : SMA sebesar 70 : 30. Kemendikbud bahkan tahun ini telah menyiapkan anggaran yang cukup besar untuk setiap pendirian USB SMK. Sayang, tak satu pun kabupaten/kota di Jatim yang mau merespon hal ini.
Hingga saat ini, menurut data statistik pendidikan pada 2014 yang dikelola Dindik Jatim, perbandingan lembaga SMK-SMA dikatakan Saiful telah melebihi 60 : 40. Jumlah SMK di Jatim dalam data tersebut mencapai 1.808 dan SMA hanya 1.347 lembaga. Pihak swasta, memiliki peran yang cukup besar dalam pengembangan pendidikan kejuruan. “Di Jatim, yang mau menerima bantuan pendirian USB SMK ini hanya ITS. Dari kabupaten/kota justru tidak ada,” tutur Saiful.
Keengganan daerah untuk mendirikan SMK bisa jadi karena akan terjadi peralihan pengelolaan dari kabupaten/kota ke provinsi. Sehingga, lanjut Saiful, tidak ada daerah yang mau menyediakan lahan untuk mendirikan SMK baru. “Syarat untuk mendapat bantuan ini harus siap menyediakan lahan,” kata mantan Kepala Badan Diklat Jatim itu.
Sementara itu, Rektor ITS Joni Hermana menjelaskan, pemilihan industri kreatif untuk dikembangkan merujuk pada data Pemprov Jatim. Bahwa paling banyak komoditas yang ada di pasaran yaitu perhiasan dan furnitur dengan konsumen wanita. Selain itu, Joni menjelaskan pemilihan industri kreatif mengadaptasi perkembangan industri kreatif yang berkembang di Korea. “Rintisan sekolah ini akan menjadi penguatan kemaritiman, bisa memanfaatkan produk laut juga,” terangnya ketika dikonfirmasi.
SMK dan pusat pelatihan industri kreatif ini akan didirikan dengan lahan seluas 9,5 hektare. Pengerjaan sekolah yang akan beraada di daerah Sidoarjo ini sudah dalam tahap infrastruktur pondasi. “Program ini untuk pembangunan dibantu gubernur, rencana pertengahan bulan ini akan relokasi lagi,” pungkasnya. [tam]

Tags: