Sawiyati MPd
Sawiyati MPd
Program seleksi menjadi Kepala Sekolah (Kasek) Penggerak yang di gaungkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Dikti (Kemendikbud Riset Dikti) ditanggapi serius sejumlah Kasek di Kabupaten Situbondo. Salah satunya Sawiyati, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Dawuhan, Kecamatan Situbondo Kota.
Dan hasilnya, wanita berprestasi ini dinyatakan lulus sebagai salah satu Kasek Penggerak oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo, setelah ikut seleksi baru-baru ini.
Menurut Sawiyati, program Kasek Penggerak merupakan program unggulan bagi insan pendidikan di semua jenjang tingkatan sekolah, salah satunya di tingkat Sekolah Dasar. Saat pertama kali ada pengumuman seleksi Kasek Penggerak, Yat-panggilan akrab Sawiyati, langsung tergerak untuk mengikuti.
“Alhamdulillah setelah mengikuti berbagai tahapan, kami dinyatakan lulus bersama sejumlah Kasek yang lain. Kami sudah dikukuhkan oleh Bupati Situbondo, Karna Suswandi,” ujar mantan Kepala SDN 3 Olean itu.
Masih kata Yat, dengan meraih status Kasek Penggerak banyak tugas dan tanggungjawab yang dipikul, diantaranya memajukan kualitas pembelajaran di sekolah. Meski sebelumnya masih berada di masa pandemi Covid-19, ulas Yat, seorang Kasek Penggerak harus punya inovasi dalam pembelajaran di sekolah yang dipimpin.
“Termasuk memajukan kualitas SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan harus juga di prioritaskan. Dengan menyandang status Kasek Penggerak, kami mendapatkan bantuan dana untuk peningkatan kegiatan dari Kemendikbud dan Ristek Dikti,” ungkapnya.
Tak cukup itu, dengan ikon Kasek Penggerak, Yat juga dituntut meningkatkan sarana prasarana sekolah, sehingga ikut membantu target pencapaian kualitas KBM yang digariskan. Yat bersyukur, dalam beberapa bulan awal ia bertugas di SDN 3 Dawuhan, sudah mampu melakukan perbaikan sarana prasarana sekolah.
“Kami sudah berhasil melakukan perbaikan sarana yang rusak serta membuat taman dan kolam ikan. Lainnya kami juga sudah melakukan pengecatan gedung sehingga kini mulai tampak asri dan indah,” pungkas mantan guru di SDN 5 Dawuhan itu. [awi]
