Jadikan Upacara Adat sebagai Potensi Wisata

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf saat dipakaikan udeng khas masyarakat Tengger Tosari, Pasuruan di ruang kerjanya.

Pemprov, Bhirawa  
Jatim dikenal memiliki potensi wisata yang lengkap. Mulai wisata alam, sosial budaya, hingga wisata buatan. Untuk itu, Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf menginginkan semua aspek tersebut bisa menjadi wisata menarik, seperti upacara adat yang bisa dikemas menjadi potensi wisata menarik.
“Masyarakat Jatim banyak memiliki keragaman dalam budaya. Salah satu bentuk keragaman adalah upacara adat istiadat, jika dikelola dengan baik akan menjadi potensi wisata menarik baik itu domestik maupun intenasional,” kata Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf, saat menerima masyarakat adat Tengger Tosari, Pasuruan yang berkeinginan mengundang Gus Ipul untuk hadir pada upacara adat dengan menggabungkan kekuatan alam ini.
Upacara adat di wilayah Tengger, Tosari Pasuruan akan menjadi sebuah potensi wisata yang menarik jika disaksikan dari dekat pada tanggal 27 Maret 2017 mendatang. Dalam upacara tersebut, akan ditampilkan perayaan Hari Nyepi Suci yang beberapa tahun sebelumnya telah mendatangkan wisatawan yang begitu besar.
“Bermacam-macam rangkaian ritual upacara adat akan menampilkan ciri khas budaya dan agama. Upacara ini juga memberikan pesan yakni hubungan harmonisasi antara manusia dengan sang pencipta hingga sesama makhluk hidup. Bagi kita, ini akan mendongkrak potensi pariwisata yang menarik perpaduan antara alam dan budaya. Nantinya akan kita jadikan ikon wisata yang baru, dimana selama ini hanya ada upacara kasodo yang menarik minat wisatawan,” ungkapnya.
Peningkatan sektor pariwisata di Jatim, akan sejalan dengan langkah dari Bapenas dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Pariwisata akan menjadi andalan kita untuk mendorong kemajuan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Pimpinan rombongan Tengger, Tosari Pasuruan Drs Irawan MMPd mengatakan, bahwa kegiatan yang akan dilakukan adalah pra kegiatan Nyepi dengan melaksanakan Tawur Agung atau Tawur Kesanga.
Pelaksanaan upacara adat Tawur Kesanga akan dilakukan oleh seluruh masyarakat Hindu. Kegiatan ini ingin menggambarkan harmonisasi antara manusia dengan sang pencipta, alam, dan sesama untuk dapat hidup berdampingan. “Kegiatan ini diharapkan, seluruh masyarakat Hindu di Indonesia dapat hidup dengan aman, nyaman, tentram dan tidak ada yang menganggu bangsa dan negara,” pungkasnya. [iib]

Tags: