Jamaah Haji Situbondo Disambut Hujan Tangis

???????????????????????????????Situbondo, Bhirawa
Sedikitnya 612 jamaah haji asal kloter (kelompok terbang) 30 dan kloter 31 asal Kabupaten Situbondo disambut hujan tangis oleh pihak keluarganya, pagi kemarin (23/10). Rombongan haji yang berangkat dari asrama Haji Sukolilo Surabaya itu sekitar pukul 02.00 wib dan baru  tiba di Kabupaten Situbondo sekitar pukul 08.00 wib. Jamaah pertama yang datang di Situbondo, diterima Sekda Syaifullah dengan didampingi sejumlah pimpinan SKPD dan Kepala Bagian Setkab Situbondo.
Pengamatan Bhirawa, rombongan haji Situbondo yang diangkut dengan enam bus, meliputi satu bus turun diwilayah Kecamatan Bungatan; empat bus turun dihalaman Pemkab Situbondo serta sisanya satu bus turun di Kecamatan Asembagus. Suasana penjemputan haji sedikit diwarnai kericuhan antara pihak keluarga jamaah dengan Satpol PP dan petugas kepolisian. Itu dipicu oleh tidak tertibnya penjemput jamaah haji saat akan masuk ke halaman Pemkab Situbondo.
Sementara itu Kepala Kemenag Kabupaten Situbondo, Drs HM Bakri, mengatakan, dari 177 jamaah yang diagendakan pulang hari ini (kemarin), 1 jamaah di antaranya mengalami sakit dan masih intensif menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi.
“Satu jamaah sedang sakit mas. Sedangkan untuk kloter 31 yang terdiri dari 436 jamaah baru dijadwalkan sampai di Situbondo kemarin (23/10). Sedangkan 8 jamaah yang berangkat terlambat, dipastikan baru datang belakangan dengan mengikuti kloter lain,” ujar HM Bakri, melalui sambungan telepon dari Asrama haji Sukolilo, Surabaya kemarin.
Masih kata HM Bakri, satu jamaah asal Kabupaten Situbondo tercatat meninggal dunia di Arab Saudi. Namun demikian, kata mantan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Kemenag Sumenep itu-secara umum pelaksanaan ibadah haji jamaah asal Situbondo berjalan dengan baik dan lancar. “Alhamdulillah, jamaah haji asal Situbondo berjalan dengan sesuai harapan dan sebagaimana mestinya,” pungkas HM Bakri.
Akan Diperiksa
Sementara itu, masalah Ebola memang perlu untuk diwaspadai, pasalnya penyakit tersebut mematikan dan sudah cukup banyak yang telah terjangkit, sebagai antisipasi menjaga kesehatan para jamaah haji Kabupaten Probolinggo sepulang dari tanah suci Mekkah, dari itu Pemkab Probolinggo melalui Dinas Kesehatan, akan melakukan pemeriksaan intensif terhadap para jamaah, ditakuti para jamaah terjangkit virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Ebola.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Shodiq Tjahjono melalu Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan penyehatana Lingkungan (P2PL) dr.Dyah Kuncarawati, Kamis (23/10), pengecekan kesehatan fisiknya itu sebagai antisipasi saja, sebab, saat ini di daerah luar Negeri sana virus Mers dan Ebola.
Sebab, virus tersebut bias mematikan dan sangat mudah menular. “Misalkan dari jamaah haji ada yang terjangkit virud tersebut, maka pihak Dinkes akan melakukan penanganan secara intensif, agar virus jahat itu tidak menyebar di Kabupaten Probolinggo,” ujar Dyah.
Diakuinya, pesatnya virus Ebolla itu sudah marak terjadi diluar negeri. Satu sisi di Mekkah umat Islam seluruh dunia berkumpul menunaikan ibadah haji, dari situ virus akan mudah menyebar. “Para jamaah nantinya tidak usah mendatangi klinik kesehatan, akan tetapi petugas kesehatan dari Puskesmas di Kecamatan setempat akan mendatangi jamaah haji kerumahnya,” paparnya.
Dyah menambahkan, sebetulnya bagi para jamaah haji Kabupaten Probolinggo, pada pemeriksaan sebelum pemberangkatan dilaksanakan, pihak Dinkes sudah memberikannya vaksin minigitis untuk menjaga kekebalan tubuh jemaah haji saat berada di Makkah. “Pada pemeriksaan jamaah dari tanah suci Mekkah ini merupakan pemeriksaan tahap kedua, sebagai antisipasi saja,” tambahnya.
Secara terpisah Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo H Busthami mengatakan, ditahun 2014 ini CJH kabupaten Probolinggo yang berangkat ke Tanah Suci sebanyak 567 orang dari semula 568 orang.
Ke-567 CJH dibagi menjadi 2 kloter. Yaitu, kloter 46 berjumlah 123 orang terdiri dari 63 pria dan 60 wanita, yang akan berangkat 19 September. Sementara kloter 47 berjumlah 444 jamaah terdiri dari 224 pria dan 220 wanita, yang akan berangkat 20 September, dengan sebanyak itu maka pemeriksaan akan dilakukan di masing-masing Puskesmas, sehingga diyakini penyakit Ebola tidak sampai di Probolinggo. [awi, wap]

Keterangan Foto : Rombongan jamaah haji asal Kabupaten Situbondo saat dijemput pihak keluarganya pagi kemarin. [sawawi/bhirawa]

Tags: