Jangan Suka Mengadu ke Wali Kota Batu

Walikota Batu, Eddy Rumpoko, saat memberikan santunan kepada anak yatim piatu yang digelar Pemuda Pancasila di Balaikota Batu, Senin (30/5)

Walikota Batu, Eddy Rumpoko, saat memberikan santunan kepada anak yatim piatu yang digelar Pemuda Pancasila di Balaikota Batu, Senin (30/5)

Kota Batu, Bhirawa
Organisasi Kepemudaan yang ada di Kota Batu dituntut menyelesaikan masalah sosial di masyarakat. Jangan jadi organisasi lemah yang hanya bisa minta bantuan wali kota untuk menyelesaikan masalah. Penegasan ini disampaikan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko (ER), dalam acara pemberian santunan yatim piatu yang digelar MPC Pemuda Pancasila Kota Batu di Balaikota Among Tani Kota Batu, Senin (30/5).
“Pesan ini tak hanya diperuntukkan untuk organisasi Pemuda Pancasila saja. Tetapi juga untuk organisasi pemuda yang lain, seperti Banser, Anshor, dll. Jangan meniru semangat dari paham komunis,”ujar Eddy Rumpoko.
Dalam paham komunis, katanya,  belum berbuat apa-apa tetapi sudah mengadu domba. Belum bekerja tetapi sudah mengintimidasi. Karena itu Pemuda Pancasila dan organisasi pemuda yang lain harus giat bekerja dan siap hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan. “Keberadaan pemuda harus bisa memberikan kemanfaatan sehingga pembangunan bisa berjalan,”tambah ER, panggilan akrab Eddy Rumpoko.
Dan dalam menyambut kedatangan Bulan Ramadhan, keberadaan pemuda harus ada di garis terdepan. Yaitu, pemuda harus siap turun ke bawah untuk menyelesaikan masalah yang muncul di masyarakat. Karena menyelesaikan masalah tidak harus ke Walikota. Tetapi Walikota siap membantu ketika ada masalah yang tidak terselesaikan.
“Balaikota Among tani sebagai jawaban, bahwa tidak ada sekat antara masyarakat dan pemerintah. Kenapa Balaikota Batu diberi nama Among Tani, karena pemerintah ingin menyatu dengan masyarakat Kota Batu yang mayoritas petani,”tegas ER.
Di sisi lain, wali kota juga menyampaikan keprihatinan dengan kondisi mayoritas pemuda di era sekarang. Mereka (pemuda) hanya bisa mengkritik dan banyak bicara di media sosial. Pandai mengkritik, tapi tidak bisa berbuat.
Diketahui, dalam pemberian santunan kepada anak yatim kemarin, Pemuda Pancasila menyiapkan bantuan untuk 150 anak yatim dan 50 janda miskin. Untuk satu anak yatim/ janda miskin mendapatkan bantuan uang Rp 300ribu plus pakaian. “Kami tidak pandai berkata-kata tetapi kami bisa berbuat,”ujar Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Batu, Endro Wahyu. [nas]

Rate this article!
Tags: