Jatim Borong Lima Emas di Pra PON Tenis Meja

ficky-silirSurabaya, Bhirawa
Geliat tenis meja di Jatim kembali bangkit, hal itu dibuktikan keberhasilan para atlet meraih lima medali emas dari tujuh nomor yang dipertandingkan di Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) Bandung 22-26 Oktober.
Pada pertandingan yang digelar di GOR Tri Lomba Juang, Jatim merebut gelar juara beregu putri setelah mengalahkan regu DKI Jakarta. Sebaliknya, di nomor beregu putra medali diboyong tim DKI Jakarta setelah mengalahkan regu putra Jatim.
Sementara di ajang Kejurnas Tenis Meja 2015 yang digelar bersamaan dengan Kualifikasi PON,  dari lima nomor pertandingan, Jatim merebut empat medali emas. Masing-masing di nomor ganda campuran, ganda putra, tunggal dan tunggal putri.
Diganda campuran, terjadi All Jatim Final setelah mempertemukan pasangan Christine/ dengan Vicky Supit/Silir. Dalam partai final ini, Vicky Supit/Silir memilih tidak bertanding sekaligus merelakan medali emas kepada seniornya Christine/Husain.
Di nomor tunggal putri Christine juga masih terlalu perkasa buat lawan-lawanya. Di babak final, petenis senior itu  setelah mengalahkan Mira dari DKI Jakarta pada babak final dengan nilai, 4-1. Sebelumnya   di babak semifinal juga mengalahkan atlet DKI Jakarta,  Stella.
Sementara andalan Jatim Vicky Supit juga menyumbang dua medali emas di nomor tunggal putra dan ganda putra. Pertarungan sengit terjadi diganda putra. Pada babak final Vicky yang berpasangan dengan Husien, sempat tertinggal 2-0 atas pasangan DKI Jakarta.
Namun berbekal pengalaman, pasangan Jatim   mampu membalikan keadan menjadi 3-2. “Di awal-awal, kami terlalu memberikan keleluasan pada lawan. Sehingga mereka bisa berkembang. Kalau ditekan sejak awal, sebenarnya tidak perlu bermain sampai lima set, ” ucap Pelatih Tenis Meja Jatim, Umam
Satu-satunya emas lepas ada di nomor ganda putri setelah pasangan Jatim Chiristine/Silir harus mengakui keunggulan pasangan muda DKI Jakarta, Dessy Ramadanti/ Rina Cintya, 3-0.
Sementara Manajer Pra PON Jatim, Diana Wuisan mengatakan jika di sektor putra timnya belum tampil maksimal karena kekuatan tim putra terbagi menjadi dua, “Ada yang kita ikutkan di Kejurnas Bali. Pemain lapis kedua yang tampil di beregu kemampunya masih belum merata, ” ucapnya.
Seperti diketahui, akibat konflik dualisme kepengurusan PTMSI Pusat, ada dua Kejurnas yang digelar bersamaan di dua tempat, “Mudah-mudahan konflik cepat selesai. Kita tidak bela mana-mana, kami hanya ingin ada satu Kejurnas sehingga semua pemain terbaik bisa tampil, ” harapnya. [wwn]

Tags: