Jatim Ekspor Ikan Lele ke Asia dan Eropa

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Jatim adalah daerah produsen ikan lele terbanyak se-Indonesia. Kualitas produksi lele dihasilkan dari budidaya di Jatiim cukup bagus, terbukti juga ada pembudidaya yang mengekspor ke Eropa dan Amerika Serikat (AS).
“Selain dikonsumsi untuk konsumen lokal, ikan lele dari Jatim juga ada yang diekspor sampai ke manca negara,” kata Kepala Dinas Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Ir Heru Tjahjono, Senin (30/11).
Heru mengatakan, hampir di semua kabupaten dan kota di Jatim ada pembudidaya ikan lele. Namun, sebaran yang terbesar yakni di daerah Kabupaten Tulungagung, Madiun, Jombang, Malang, Mojokerto, Ponorogo, Trenggalek, Bojonegoro, Magetan, Lumajang, Bangkalan, dan Pasuruan.
Jumlah produksi lele juga terus mengalami kenaikan dalam kurun waktu selama tiga tahun terakhir. Pada 2012, jumlah produksi ikan lele mencapai 62.807 ton. Di 2013, meningkat menjadi 79.927,5 ton. Sedangkan di 2014, produksi ikan lele menembus angka 96.830,1 ton. Pembudidaya lele di Jatim mencapai sekitar 46 ribu orang.
“Yang diekspor sekitar 2 ribu ton atau senilai sekitar 6 juta dolar Amerika. Yang lainnya dikonsumsi di dalam negeri. Sedangkan tujuan negara ekspor seperti Italia, Prancis, Korea, Jepang,” paparnya.
Produksi lele yang dikonsumsi dalam negeri ukurannya 8-10 ekor per kilogram. Sedangkan yang diekspor dalam bentuk utuh, tanpa insang, tanpa isi perut dan tanpa sisik. Karena nantinya lele tersebut akan diambil dagingnya dan diolah.
Namun, lele yang diekspor harus memenuhi syarat yang sudah ditentukan oleh negara tersebut yakni, ukurannya minimal 600 gram per ekor. Harus memenuhi syarat mutu, bebas Ecoli, salmonella (bakteri), Vibrio.
Sedangkan secara kimia, ikan lele kualitas ekspor harus bebas dari logam-logam berat yang berbahaya seperti Pb (timbal), Hg (mercuri), dan unsur tembaga (Cu). Serta bebas dari kotoran.
“Tuntutan pasar global akan produk perikanan budidaya adalah keamanan pangan (food safety). Artinya, hasil perikanan budidaya diharapkan aman untuk dikonsumsi sesuai persyaratan pasar,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jatim, Sih Hatin mengatakan, produksi ikan lele sebanyak 96.830,1 ton nilai nominalnya sekitar Rp 1,8 triliun, jika asumsinya Rp 13-14 ribu per kilogram. [rac]

Tags: