Jatim Kembangkan Pangan Berbasis Umbi-umbian

Wakil Gubernur Jawa Timur Drs H. Saifullah Yusuf didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Dr Ardo Sahak, SE MM menyerahkan bantuan Alat Merajang

Wakil Gubernur Jawa Timur Drs H. Saifullah Yusuf didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Dr Ardo Sahak, SE MM menyerahkan bantuan Alat Merajang

BKP Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jawa Timur Drs H Saifullah Yusuf mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi umbi-umbian. Umbi umbian dapat digunakan sebagai alternatif sumber karbohidrat penganti beras. Ajakan tersebut disampaikannya saat memberikan materi pada acara Sosialisasi pengembangan persediaan pangan berbasis umbi-umbian di Hotel Haris Malang, Kamis (24/3).
Gus Ipul menjelaskan, bahwa pemanfaatan umbi-umbian merupakan terobosan dari pengembangan pangan di Jatim. Pengembangan pangan umbi-umbian ini bisa di kembangkan pada lahan-lahan yang tidak termanfaatkan disekitar rumah. Selain itu, lahan dan pekarangan rumah yang kosong tersebut bisa dimanfaatkan dan ditanami dengan sayur-sayuran untuk kemudian hasilnya bisa dinikmati bersama keluarga.
“Kita perlu memanfaatkan lahan yang ada di sekitar kita. Mari kita manfaatkan pekarangan kita agar memberikan nilai manfaat yang ada,” ungkapnya. Menurutnya, umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat di Indonesia memiliki potensi sekaligus manfaat luar biasa.
Pemprov Jatim berupaya menyejahterakan masyarakat dengan cara menghemat beban konsumsi rumah tangga dengan menanam dan memanfaatkan umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat. “Pengeluaran rumah tangga berkurang, pendapatan rumah tangga bertambah. Itu muara dari semua ini. Artinya, keberadaan umbi-umbian ini merupakan solusi di dalam menghadirkan makanan-makanan yang berkualitas dan beragam serta aman dikonsumsi bagi keluarga,” ungkapnya.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala BKP Prov  Jatim Dr Ardo Sahak, SE MM mengatakan, bahwa pengembangan ketersediaan pangan berbasis umbi-umbian ini dapat dikembangkan pada lahan-lahan yang tidak termanfaatkan disekitar rumah, pekarangan, dibawah pohon tegakkan, lahan desa maupun lahan kritis. Ia menyatakan, bahwa jika potensi sumber daya lahan yang ada dapat dikelola dengan baik dan optimal dengan menanam umbi-umbian maka akan memberikan kontribusi yang positif terhadap penyediaan pangan terutama sumber karbohidrat.
“Kesemuanya itu akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat terutama memperbaiki gizi keluarga. Kami akan mengadakan pelatihan dan memberikan bantuan alat pengolahan pada kelompok yang siap untuk bergerak dalam industri rumah sehingga mempunyai nilai tambah dan bisa dijual dengan harga yang baik,” jelasnya.  Pada tahun 2016 jelas Ardo, kegiatan pengembangan ketersediaan pangan berbasis umbi-umbian ditujukan pada 286 desa/kelurahan pada 29 kabupaten se jawa timur dengan sasaran  untuk 150 PKK desa/kelurahan berupa pemberian bantuan hibah sarana produksi (bibit umbi-umbian dan pupuk),  136 PKK  desa/kelurahan berupa bantuan alat pengolahan hasil umbi-umbian. [adv]

Tags: