Jembatan Penyeberangan Alun – alun Kota Malang Kumuh

Jembatan penyeberangan di tengah Kota Malang ini selain kumuh juga menyebar aroma yang kurang sedap.

Jembatan penyeberangan di tengah Kota Malang ini selain kumuh juga menyebar aroma yang kurang sedap.

Kota Malang, Bhirawa
Indahnya Alun-alun Merdeka Kota Malang, terganggu dengan kondisi jembatan penyeberangan yang kumuh dan berbau. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dipusingkan oleh ulah segelintir orang yang selalu membuang kotoran dikawasan tersebut. Tak pelak setiap kali di bersihkan, bau menyengat itu selalu muncul lagi. Tidak saja bau akibat buang air kecil, terkadang ada yang sengaja membuang hajat di jembatan tersebut.
“Kami sudah berusaha untuk membersihkan, tapi bau menyengat bekas buang air kecil, dan bahkan bekas buang air besar (BAB) juga terlihat, sungguh ini  tidak bagus bagi wajah kota Malang,” ujar Kepala DKP Kota Malang Erik Setyo Santoso, akhir pekan kemarin. Apalagi ditengah upaya mempercantik wajah taman Alun-alun Merdeka, maka jembatan penyeberangan yang terkesan tidak terawat itu sangatlah disesalkan. Seharusnya fungsi jembatan penyeberangan bukan untuk membuang kotoran tetapi dimanfaatkan meyeberang bagi masyarakat.
DKP, lanjut Erik, berkali-kali mendapatkan keluhan dari pengguna jembatan penyeberangan. Setiap kali ada laporan atau keluhan masyarakat pihaknya langsung melakukan pembersihan. Sayangnya usai dibersihkan masih muncul lagi baunya.
“Setiap ada laporan masuk, langsung kami cek, jembatan itu selalu berbau dan sangat kumuh yang memprihatinkan ada orang yang buang kotoran di situ, “ujarnya. Pihaknya berharap pihak swasta pemilik jembatan yang difungsikan sebagai media reklame juga ikut memperhatikan, melakukan kontrol pembersihan dan perbaikan. Setidaknya, lanjut Erik jembatanya harus dibuat terbuka sehingga tampak dari jalan agar meminimalisir aktifitas orang yang kencing atau buang air besar.
Pihaknya menyatakan, jika tidak ada upaya dari pihak swasta pembuat jembatan, sekaligus pemilik reklame, DKP akan merekomendasikan kepada Dinas Pendapatan untuk mengevaluasi keberadaan reklame di jembatan penyeberangana tersebut. Apalagi Kota Malang yang tengah berupaya untuk merengkuh Adipura, temyata harus berurusan dengan persoalan kotoran orang di jembatan penyeberangan di tengah Kota Malang.
“Sebentar lagi Alun-alun merdeka pasca direnovasi akan segera diresmikan. Jika ada perilaku masyarakat yang jorok, jelas akan mengganggu keindahan Kota Malang,”kata dia.
Selama ini, upaya melakukan pembenahan taman di Kota Malang, lanjut dia telah mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat, karena Inovasi Pemkot dengan melibatkan pihak ketiga.
Sementara itu, Yani, salah seorang warga kota yang sedang bermain di sekitar Alun-alun Merdeka menyesalkan kondisi ini. Pihaknya mengharapkan  Pemkot memperhatikan kondisi itu, dan menindak tegas masyarkat yang membuang kotoran di sembarang tempat.
“Kita yang mau main dan menikmati Alun- alun Merdeka jadi ngak nyaman karena bau kencing dan kotoran, pemkot harus tegas menindak orang yang buang kotoran, sembarang,”tuturnya.  [mut]

Tags: