Jokowi Ajak Umat Islam Atasi Kesenjangan

12-jokowiYogyakarta, Bhirawa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi dari beberapa Kepala Negara dunia terhadap kerukunan umat beragama di Indonesia.
“Beberapa kali saya bertemu dengan kepala negara dari negara-negara yang lain. Selalu disampaikan penghargaan kepada kita yang merupakan negara muslim terbesar di dunia dengan toleransi hormat-menghomati dan saling menghargai,” kata Presiden Jokowi saat menutup acara Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Rabu (11/2).
Menurut Presiden Jokowi, para Kepala Negara itu selalu berkata, bahwa Indonesia bisa dijadikan sebagai role model sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan tingkat toleransi yang tinggi. Selalu kita mengambil jalan tengah dalam menghadapi masalah, sehingga tidak ada sebuah ekstrimisme yang sangat.
“Itulah yang dilihat oleh negara lain,” ujar Jokowi.
Namun demikian, Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa masih banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Ia menyebut masalah-masalah itu berkaitan dengan keadilan, individualisme, konsumerisme, hedonisme, kebodohan, pengangguran, dan kemiskinan, yaitu mengentaskan kemiskinan, menciptakan pemerataan kesejahteraan, mempersempit jurang kemiskinan, dan memerangi buta huruf.
“Inilai tantangan yang tidak akan saya tutup-tutupi. Ini yang harus kita umat Islam dan pemerintah bersama-sama mengatasi ini. Jadi yang penting sesungguhnya bukan pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhan ekonomi dan pemeratannya,” kata Presiden.
Kepada para peserta kongres, yang terdiri atasĀ  MUI, perwakilan ormas Islam tingkat pusat, pondok pesantren, perguruan tinggi, lembaga-lembaga Islam domestik dan mancanegara, kalangan profesional dan tokoh perorangan, Presiden Jokowi mengajak melihat kesenjangan yang ada di sekitar.
“Di Jakarta masih banyak kita lihat gap. Bapak Ibu silakan coba saja ke Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, naik ke lantai 60, kemudian turun lagi setelah itu ke Tanah Tinggi atau langsung ke Marunda rasanya kelihatan sekali. Dan sakitnya itu di sini,” kata Presiden Jokowi sembari mengelus dadanya.
Sebelumnya Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Din Syamsuddin dalam laporannya menerangkan bahwa kongres ini adalah sebuah pertemuan puncak umat Islam Indonesia untuk membicarakan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam, sekaligus bangsa Indonesia untuk mencari solusinya dalam satu komitmen untuk Indonesia yang kita cintai, karena umat Islam diakui mempunyai peranan besar dalam perjuangan menegakkan negara jauh sebelum kemerdekaan bahkan berabad-abad sebelum itu.
“Sebagai bagian terbesar dari Indonesia, umat Islam memiliki tanggung jawab terbesar pula untuk mengawal, memelihara, menjaga NKRI dari ancaman baik dari luar maupun dari dalam,” ujar Din Syamsuddin. [ist]

Keterangan Foto : Presiden Jokowi memberikan sambutan pada penutupan Kongres Umat Islam Indonesia, di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Rabu (11/2)

Tags: