Jual Kaos Palu Arit-ISIS, Ditangkap Intel Korem

Barang bukti berupa kaos bergambar palu arit dan simbul ISIS yang diamankan Tim Inteldam V/Brawijaya dan jajaran dari Distro milik Vatikil di Jombang. [hasan amin/bhirawa]

Barang bukti berupa kaos bergambar palu arit dan simbul ISIS yang diamankan Tim Inteldam V/Brawijaya dan jajaran dari Distro milik Vatikil di Jombang. [hasan amin/bhirawa]

Mojokerto, Bhirawa
Menjual dan memakai kaos bergambar palu arit dan lambang ISIS. Distro Vatikil Burhani (30 tahun) warga Dusun Kopensari, RT/RW 001/002, Desa  Rejoagung, Kec Ploso, Kab Jombang ini digeledah Tim Inteldam V/Brawijaya, Intel Korem 082/CPYJ Mojokerto bersama Intel Kodim 0814 Jombang. Hasilnya diamankan empat kaos berlambang PKI dan ISIS.
Menurut Kapenrem 082/CPYJ Mojokerto, Mayor Arm Imam Duhri, penggeledahan dilakukan berawal dari informasi atas penangkapan Vatikil Burhani di Warung Handayani di Jl Belida, Kel Timbau Tenggarong  oleh Kepolisian Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Vatikil diamankan di Polres Kukar, karena menggunakan Kaos bergambar Palu- Arit.
Informasi tentang ulah salah satu warga Jombang ini telah menggerakkan Unit Intel Kodim 0814/Jombang, bersama Denintel Kodam V/Brawijaya untuk mengembangkan penyelidikan terhadap Vatikil di kampung halamannya.
”Ternyata benar, dari pengembangan penyelidikan diketahuai Vatikil mempunyai dua Toko Distro kaos yang berada di Jombang Kota. Untuk memastikannya, maka Unit Intel Kodim Jombang yang dipimpin Kapten Inf Sugeng Pramono melakukan pengecekan secara langsung terhadap dua Distro itu, dan diamankan satu kaos bergambar lambang palu dan arit seperti yang ditemukan di Tenggarong Kukar, dan tiga kaos bertuliskan mirip simbol ISIS, diserahkan penanganannya ke Polres Jombang,” kata Kapenrem
Lebih lanjut dijelaskan, meski belum dapat dipastikan tentang motif penjualan kaos itu karena masalah sedang dalam pengembangan, namun dari informasi yang berkembang dimasyarakat sekitar, diperoleh keterangan kalau kejadian itu bagai Nila Setitik Merusak Susu Sebelanga.
Sebab, Jombang yang dikenal Basic Santri Islam Nahdliyin Jatim bahkan Nasional, dimana dimasa lalu memiliki sejarah yang tak terlupakan terhadap penumpasan PKI, tetapi justru salah seorang warga Jombang sendiri telah memperjualbelikan barang dengan gambar atau lambang kelompok tertentu yang selama ini diwaspadai eksistensinya oleh sebagian besar masyarakat anti Komunis dan Anti Radikalisme, dan bahkan telah menjadi issu nasional.
Jika benar Vatikil tak memahami lambang pada kaos yang dijualnya itu, maka jelas menggambarkan sikap apatisme dan dapat dibilang keberhasilan awal proses cuci otak pada sebagian generasi muda bangsa, untuk selanjutnya akan disusupi pemutarbalikkan fakta, agar para generasi muda mengaminkan pelanggaran HAM yang dilakukan TNI-AD yang selama ini digembar-gemborkan para tokoh keturunan PKI.
”Padahal sebenarnya penculikan dan pembantaian para Jenderal TNI AD pada peristiwa 1965 merupakan fakta nyata kekejaman dan kebiadaban PKI yang tak terbantahkan, dan ini harus dipahami generasi muda Bangsa Indonesia,” kata Mayor Imam dengan wajah serius. [min]

Tags: