Juli 2019, NTP Jatim Naik 0.32 Persen

foto ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani di daerah perdesaan adalah indikator Nilai Tukar Petani (NTP). NTP Jatim pada bulan Juli 2019 naik sebesar 0,32 persen dari 108,20 menjadi 108,55.
Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib). Indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,83 persen dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,51 persen.
Jika dibandingkan dengan bulan Juli 2018, perkembangan NTP Bulan Juli 2019 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 3,02 persen. Sedangkan NTP bulan Juli 2019 dibandingkan bulan Desember 2018 (tahun kalender Juli) mengalami penurunan sebesar 0,05 persen.
“Jika dilihat perkembangan masing-masing sub sektor pada bulan Juli 2019, tiga sub sektor pertanian mengalami kenaikan NTP, sedangkan sisanya mengalami penurunan,” kata Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono, Rabu (7/8).
Sub sektor yang mengalami kenaikan NTP terbesar terjadi pada sub sektor Peternakan sebesar 1,06 persen dari 111,66 menjadi 112,84, diikuti sub sektor Tanaman Pangan sebesar 0,35 persen dari 110,20 menjadi 110,58, dan sub sektor Perikanan sebesar 0,16 persen dari 112,12 menjadi 112,30.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, Hadi Sulistyo menyampaikan, penurunan NTP sub sector Tanaman Hortikultura disebabkan adanya kenaikan indeks harga yang diterima petani sub sektor hortikultura relatif rendah yaitu sebesar 0,21 persen. “Sementara pada bulan Juli 2019, indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,51 persen dibanding bulan Juni 2019 yaitu dari 139,80 menjadi 140,52,” katanya.
Secara umum penurunan indeks yang diterima petani Hortikultura disebabkan adanya kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi perdesaan) yang naik sebesar 0,78 persen, dan indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,03 persen.
Berdasarkan kondisi lapangan luas panen pada bulan Juli 2019 pada komoditas hortikultura utama meliputi bawang merah dan cabai menurun dibanding beberapa bulan sebelumnya, dan diperkirakan akan meningkat kembali di bulan Agustus hingga September 2019.
Komoditas utama yang mendorong kenaikan indeks harga yang dibayar petani antara lain adalah cabai rawit, cabai merah, ketimun, kacang panjang, cabai hijau. [rac]

Rate this article!
Tags: