Kab.Bondowoso Sambut MoU Digagas BI Jember

MoU-BI-5-Kabupaten-untuk-Pengembangan-Peternakan

MoU-BI-5-Kabupaten-untuk-Pengembangan-Peternakan

Kab.Bondowoso, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Bondowoso menyambut baik inisiatif yang dilakukan Bank Indonesia Cabang Jember yang mendorong kerja sama ekonomi antar kabupaten yang berada di wilayah kerja BI setempat meliputi Kabupaten Jember, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Hal ini sebagaimana disampaikan Bupati Amin Said Husni saat ditemui sejumlah wartawan di Pendopo, Rabu (26/8) kemarin.
Menurut Bupati, inisiatif yang dilakukan BI Jember tersebut merupakan upaya untuk memanfaatkan potensi local yang berbasis pada kebutuhan nasional yang saat ini semakin meningkat khususnya dalam mamenuhi kebutuhan susu.
Sehingga menurut Bupati, pihaknya akan segera menindaklanjuti secara teknis di Bondowoso melalui Dinas Peternakan dan Perikanan yang selama ini memang konsen dalam pengembangan peternakan di Bondowoso bahkan ada beberapa daerah yang sudah melakukan budidaya sapi perah. “Tentu kita akan segere menindaklunjuti secara teknis dengan melibatkan seluruh potensi yang dimiliki khususnya dalam pengembangan budidaya sapi perah,” katanya.
Sebagaimana diketahui Lima kabupaten di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember tersebut sepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama ekonomi dalam kegiatan yang digelar di aula Bank Indonesia Jember Senin lalu. “Kerja sama antardaerah itu untuk pengembangan ekonomi, pengendalian inflasi, dan pengembangan produk unggulan daerah,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember, Achmad Bunyamin, di Jember.
Dalam penandatanganan MoU tersebut hadir Bupati Jember MZA Djalal, Bupati Bondowoso Amin Said Husni, Bupati Lumajang As’at Malik, Sekretaris Kabupaten Situbondo Syaifullah, dan Asisten Perekonomian Kabupaten Banyuwangi Wiyono. “Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui pemenuhan kebutuhan oleh daerah yang mengalami surplus ke daerah yang mengalami defisit,” tuturnya.
Nota kesepakatan bersama tersebut akan ditindaklanjuti dengan kerja sama antarkabupaten bersama Bank Indonesia yang salah satunya dalam bentuk pengembangan cluster sapi perah di Kabupaten Jember. Di hadapan sejumlah Bupati dan para pelaku ekonomi, Bunyamin mencontohkan mekanisme kerja sama antardaerah yang dapat dijalankan misalnya Jember dan Banyuwangi yang diakui secara nasional sebagai produsen cabai terbesar di Jawa Timur.
“Cabai dari kedua kabupaten tersebut bisa berproduksi di sepanjang tahun, sedangkan di kabupaten lain hanya di bulan-bulan tertentu, sehingga diharapkan MoU kerja sama di bidang ekonomi dapat meningkatkan ketahanan  pangan di wilayah kerja BI Jember,” paparnya.
Sementara itu, Manager Koperasi Galur Murni Jember, Nyoman Aribowo, mengatakan Jember hanya mampu memenuhi kebutuhan susu sapi sebanyak 700 liter per hari, padahal kebutuhan pabrik susu terbesar di Jawa Timur mencapai 1.500 ton per hari. “Sejumlah pabrik susu masih kesulitan memenuhi kebutuhan bahan baku susu tersebut di Jatim,” ujarnya.
Ia berharap pola kerjasama antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia tersebut dapat meningkatkan populasi ternak sapi perah melalui pengembangan cluster sapi perah di Jember. Data yang dihimpun dari Kantor Perwakilan BI Jember mencatat produksi susu dalam negeri baru mencapai 775 ton atau setara 20 persen saja, sedangkan kebutuhan dalam negeri sebanyak 3.946 ton. Untuk menutupi kekurangan tersebut, pemerintah akhirnya melakukan impor susu dari negara lain yang menjadi produsen susu sapi perah sebanyak 3.170 ton (80 persen). [har]

Tags: