Kabupaten Bojonegoro Surplus Beras 422.022 Ton

Salah satu pedagang beras di pasar kota Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Meski produksi beras tahun 2017 mengalami penurunan, namun kabupaten Bojonegoro yang merupakan salah satu daerah lumbung padi Jatim masih memiliki surplus produksi.
Hasil pertanian di Bojonegoro sepanjang tahun 2017 lalu menurun sebesar 963.163 ton, namun kebutuhan masyarakat Bojonegoro surplus sebesar 422.022 ton.
Kabid Ketersediaan dan Kewaspadaan, Dinas Ketahanan Pangan Bojonegoro Moch Rudianto ?menyebutkan, surplusnya hasil produksi pertanian ini bukan tanpa perjuangan. Menurutnya, dari total hasil produksi yang dihasilkan oleh petani Bojonegoro, ketersedian beras yang dibutuhkan selama setahun berkisar 541.506 ton
” Rata-rata per tahun beras yang dikonsumsi 119.484 ton. Konsumsi yang paling banyak di bulan Mei, Juni, Agustus dan Desember rata-rata sebesar 10.609 ton beras. Selain beras kebutuhan telur setiap tahunnya paling banyak kekurangannya,” jelas Rudianto, kemarin (4/3).
Lebih lanjut, Rudi menjelaskan, ada sembilan kebutuhan pokok (sembako) yang biasanya dikonsumsi oleh masyarakat Bojonegoro yakni beras, bawang merah, cabai, daging sapi, daging ayam, telur, gula, minyak goreng dan kacang tanah.
“Namun yang paling banyak dikonsumsi beras, telur, cabai dan bawang merah, dimana pada waktu tertentu harganya akan merangkak naik,” ucapnya. [bas]

Tags: