Kabupaten Pasuruan Banjir Bandang, Personel Tagana Turut Aktif

Pasuruan, Bhirawa
Tagana Jatim menurunkan personelnya menangani banjir bandang di Kecamatan Gempol, Kecamatan Winongan, dan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan yang terjadi Sabtu sore lalu (19/1) pada pukul 17.30.
Adanya bencana itu tidak memakan korban jiwa, namun terlihat beberapa rumah yang terendam. Seketika itu, tim yang ada dilapangan seperti BPBD, TNI/Polri, dan Tagana (taruna Siaga Bencana) juga masyarakat turun langsung membantu masyarakat terkena bencana.
Untuk Tagana diturunkan 20 personil, dan difokuskan di Kecamatan Rejoso dimana terdapat 1138 kepala keluarga. Di Kecamatan Winongan terdapat 393 kepala keluarga, dicover tim SARNU, dan Kecamatan Gempol terdapat 750 kepala keluarga dicover PMI.
Tagana Jatim, Priyo Prasojo mengatakan, selain membantu warga, tagana juga membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena bencana banjir . “Setidaknya minggu pagi hingga malam (20/1) , dapur umum sudah mendistribusikannya 3000 bungkus nasi,” katanya, ketika dikonfirmasi.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bhakti Jati Permana menyampaikan di Kecamatan Grati, banjir melanda Desa Kedawung Wetan dan Kedawung Kulon. Di Kecamatan Rejoso melanda 8 desa yakni Desa Sambirejo, Kedungbako, Kawisrejo, Rejoso Lor, Rejoso Kidul, Patuguran, Toyaning dan Sadengrejo. Di Kecamatan Gondangwetan juga melanda dua desa serta yang terakhir di Kecamatan Winongan melanda Desa Bandaran.
“Ketinggiannya air banjir bervariasi, antara 30-80 centimeter. Terparah di kawasan Rejoso. Ribuan rumah terendam air banjir,” tandas Bhakti Jati Permana, Minggu (20/1).
Menurutnya, luapan banjir akibat hujan deras di hulu hingga hilir di kawasan Pasuruan raya.
“Sejak semalam, kami turun ke lapangan dan berupaya memberikan penanganan serta pertolongan kepada warga. Termasuk pemberian bantuan makanan kepada warga,” kata Bakti Jati Permana.
Salah satu warga Desa Kedawung Kulon hingga warga Desa Bandaran, Kecamatan Winongan hanya berharap normalisasi sungai yang berada di area Desanya. Sehingga dengan demikian, akan terbebaskan dari air banjir tersebut.
“Harus ada solusi. Minimalnya pemerintah melakukan pengerukan sungai di Desa kami, yakni di sungai Rejoso. Tujuannya supaya banjir seperti ini tak lagi menghantui kami setiap tahunnya,” urai Budiono, warga Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati.
Untuk di Kabupaten Pasuruan, lanjutnya, hari ini sudah tidak lagi ada dapur umum dikarenakan sudah tertangani dengan baik dan masyarakat juga sudah bisa melakukan aktivitasnya seperti biasanya.
Tidak hanya di Kabupaten Pasuruan, di Kota Pasuruan juga terdapat banjir dikarenakan tanggul yang jebol tepatnya di Desa Kepel, Kecamatan Bugul Kidul. Sudah dilakukan bakti sosial untuk pengamanan berupa penutupan tanggul yang jebol agar tidak lagi air memasuk permukiman warga.
Selain itu, beberapa hari ini terdapat kejadian bencana di wilayah Mojokerto, yaitu di Dawar Blandong terkena banjir, Mojosari ada dua pohon tumbang, Pungging ada satu pohon tumbang, Jedong ada banjir air dan lumpur, Kalikatir Gondang ada banjir air dan lumpur, Trawas ada longsor, dan RS Sumber Glagah ada banjir hingga selutut kaki.
“Saat ini tagana dari masing-masing daerah juga sudah turun langsung, dan sebelumnya pergerakan mereka juga melalui arahan dari BPBD di daerah dalam membantu warga yang membutuhkan pertolongan,” ujarnya. [rac.hil]

Tagana di Kabupaten Pasuruan saat sedang membagikan nasi bungkus pada warga terkena dampak bencana banjir.

Tags: