Kader PKK Diharapkan Bantu Kelola Sampah

Wali Kota, Wawali dan TP PKK Kota Batu saat pencanangan HKG PKK KB Kes Tahun 2015 (supriyanto/bhirawa)

Wali Kota, Wawali dan TP PKK Kota Batu saat pencanangan HKG PKK KB Kes Tahun 2015 (supriyanto/bhirawa)

Kota Batu, Bhirawa
Untuk menunjang operasional kegiatan Tim Penggerak PKK di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa, Walikota Batu Eddy Rumpoko menjanjikan akan memberikan insentif dan anggaran operasional. Pemberian bantuan ini karena kader PKK memiliki andil besar dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga dan lingkungannya.
Sebagai konsekuensinya, kader PKK diminta untuk membantu Pemkot Batu dalam mengelola sampah, khususnya sampah rumah tangga. Sehingga volume sampah yang masuk ke TPA bisa ditekan. Hal ini disampaikan Walikota Batu saat pencanangan Hari Kesatuan Gerak PKK KB Kes Kota Batu tahun 2015 di Balaikota Batu, Rabu (25/3).
Dijelaskan, pesatnya perkembangan kota wisata Batu berdampak pada meningkatnya volume sampah. Dalam satu hari, volume sampah mencapai 70 ton perhari dan meningkat drastis pada libur hingga 90 ton.
Jika kader PKK membantu mengendalikan dan mengelola sampah rumah tangga, maka diharapkan volume sampah akan berkurang. “Mayoritas sampah di kota Batu berasal dari sampah rumah tangga. Kalau bisa ditekan, maka akan mengurangi volume sampah secara signifikan,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, pemerintah memberikan apresiasi yang tinggi kepada kader-kader PKK karena peran serta aktifnya dalam membantu mewujudkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Tanpa peran mereka, maka pemerintah akan mengalami kendala dalam mengimplementasikan program-programnya di tingkat desa/kelurahan.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Batu, Ny Dewanti Ruparin Diah Rumpoko, mengatakan berbagai upaya telah ditempuh untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga. Diantaranya yaitu Pendidikan Non Formal Perempuan (PNFP) bagi ibu-ibu muda di 10 desa dengan peserta sebanyak 300 ibu. “Mereka diberikan bekal ketrampilan dengan harapan bisa membantu pendapatan keluarga melalui kegiatan produktif,” tuturnya.
Selain itu juga mendirikan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan danĀ  dan Anak (P2T PPA), serta berbagai pelayanan kesehatan di desa untuk Ibu hamil, Balita dan Ibu menyusui. “Kesehatan ibu hamil, balita dan ibu menyusui sangatlah penting untuk melahirkan anak-anak yang sehat dan berkualitas,” terang Dewanti.
Tak hanya itu, PKK bekerja sama dengan RS Baptis juga membuka pelayanan paliatif. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian PKK kepada penderita penyakit kronis yang secara medis sulit disembuhkan. “Mereka diberi pelayanan dan pendampingan agar kehidupannya lebih baik,” tegas Dewanti.
Ke depan diharapkan pemerintah bisa memberikan peran lebih besar lagi kepada kader-kader PKK dalam pembangunan di daerah. [sup]

Tags: