Bedah Plastik Kian Jadi Tren di Surabaya

Untuk mempercantik penampilan seseorang rela melakukan operasi plastik. Saat ini permintaan bedah plastik estetik di Surabaya mengalami peningkatan pesat, peminatnya mulai remaja hingga mereka yang berusia lanjut.

Untuk mempercantik penampilan seseorang rela melakukan operasi plastik. Saat ini permintaan bedah plastik estetik di Surabaya mengalami peningkatan pesat, peminatnya mulai remaja hingga mereka yang berusia lanjut.

Surabaya, Bhirawa
Perubahan gaya hidup dan majunya dunia kecantikan turut mengatrol tren bedah plastik estetik di masyarakat. Imbasnya dalam beberapa tahun terakhir, bedah plastik kian populer termasuk di Surabaya. Peminatnya terus meningkat, tak hanya mereka yang berusia lanjut tapi juga remaja.
Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUD dr Soetomo Prof dr M Sjaifuddin Noer SpBP-RE(K) menyatakan beberapa tahun belakangan masyarakat yang melakukan bedah plastik estetik  kian meningkat. Kondisi ini tak ubahnya seperti tren di negara lain.
“Surabaya termasuk kota dengan permintaan bedah plastik estetik yang cukup tinggi. Keinginan masyarakat  memermak wajah dan tubuhnya menjadi lebih indah melalui bedah plastik terus meningkat. Mungkin ini kaitannya dengan gaya hidup dan pengaruh tren dari negara tetangga seperti di Korea Selatan, Singapura, Thailand,” jelasnya, Rabu (25/3).
Lebih lanjut Sjaifuddin menjelaskan, tindakan bedah plastik estetik antara kaum muda dan lanjut usia berbeda. Untuk kalangan muda kebanyakan bagian yang menjadi sasaran operasi adalah mata, hidung, bibir, payudara, dan bagian perut.
Sedangkan untuk kalangan lanjut usia biasanya banyak melakukan bedah plastik untuk mengencangkan kulit wajah, mengencangkan tubuh dan vagina. “Untuk kalangan muda di Surabaya itu paling mereka melakukan operasi pembuatan kelopak mata agar mata lebih lebar. Selain itu memancungkan bentuk hidung dan membentuk bibir agar lebih seksi juga sangat diminati,” terangnya.
Ditambahkan Sjaifuddin, perkembangan bedah plastik di Indonesia baik dari segi kualitas dokter dan fasilitas yang ada di rumah sakit sebenarnya tidak berbeda dengan negara-negara yang menjadi jujukan bedah plastik seperti Thailand dan Korea Selatan.
Namun karena masalah promosi dan pamor saja sehingga banyak orang menganggap kualitas bedah plastik di dalam negeri masih kalah. “Para dokter dan rumah sakit yang menyediakan layanan bedah plastik estetik ini ingin mengubah pola pikir tersebut. Apalagi dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) juga menjadi momen bagi kami membuktikan dan mengalihkan imej masyarakat tersebut,” ujarnya.
Guru Besar Bidang Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dari FK UNAIR/RSUD dr Soetomo dr David Perdanakusuma mengakui, operasi hidung dan kantong mata adalah operasi yang paling diminati di Surabaya. Operasi hidung kebanyakan diminati oleh orang-orang yang usianya relatif muda, sementara kantong mata umumnya diminati oleh orang-orang dengan usia relatif tua. “Hidung orang Indonesia memang kebanyakan tidak terlalu mancung, tetapi justru itu ciri khasnya,” jelas David.
Sementara itu, untuk operasi kantong mata banyak diminati oleh orang-orang usia relatif tua karena biasanya problem kantong mata mulai timbul di atas usia 45 tahun. Kantong mata mereka biasanya mengendur dan operasi dapat mengencangkannya kembali.
Dijelaskan David agar terlihat lebih baik dari segi penampilan, pasien yang memutuskan sendiri hasil yang diinginkan dalam operasi plastik. Namun sebelumnya dokter juga tetap melakukan wawancara tentang alasannya melakukan operasi. “Jika pasien sudah dewasa dan sehat, sebenarnya operasi bedah plastik estetik adalah hak pasien,” katanya.
David menjelaskan, bedah plastik estetik adalah untuk membuat yang sudah normal menjadi lebih baik. Beda dengan bedah plastik rekonstruksi yaitu untuk membuat yang cacat mendekati normal. [dna]

Tags: