Kadindikpora Panggil Kasek SDN Kumpulkan Siswa di Sekolah

Siswa kelas satu SDN 2 Ketanon saat berada di kelas bersama guru kelas mereka, Senin (23/11).

Tulungagung, Bhirawa
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dinsikpora) Kabupaten Tulungagung, Haryo Dewanto Wicaksono, segera memanggil Kepala SDN 2 Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, yang mengumpulkan siswa kelas satu di sekolah pada Senin (23/11). Apalagi hingga kini untuk siswa SD dan SMP di Kabupaten Tulungagung belum dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Kami akan panggil kepala sekolahnya dan Korwilnya. Dasarnya apa sampai siswa ke sekolah,” ujarnya.
Menurut Haryo, sampai sekarang di Kabupaten Tulungagung untuk siswa SD dan SMP belum boleh dilakukan PTM. ”Mungin hanya pembekalan kami juga belum tahu,”sambungnya.
Haryo menjelaskan, kendati pengumpulan siswa di SDN 2 Ketanon sudah memenuhi Protokol Kesehatan (Prokses), namun untuk tujuan PTM belum diperbolehkan. ”Kalau pembekalan bolehlah. Kasihan anak itu tidak mendapat pembekalan, sekali – sekali dibekali gurunya. Tetapi fungsinya apa, kami belum tahu. Karena itu perlu dipanggil,” paparnya.
Soal persiapan PTM pada awal tahun depan, Haryo Dewanto yang biasa disapa dengan panggilan Yoyok ini mengungkapkan, sudah ada Surat Edaran (SE) dari Kemedikbud RI. SE dari Bupati Tulungagung belum ada.
“Untuk Tulungagung kami masih melakukan telaah ke staf Bupati. Nanti petunjuk dari Bupati bagaimana terkait PTM untuk SD dan SMP pada Januari 2021,” paparnya lagi.
Sebelumnya, Wajubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, menyatakan telah menegur Dindikpora karena adanya informasi di salah satu SDN melakukan kegiatan PTM. ”Kegiatan PTM di SD belum ada laporan ke gugus tugas. Karenanya kami langsung melakukan teguran ke Dindikpora,” bebernya.
Sementara itu, Kepala SDN 2 Ketanon, Ismiyatun, saat dikonfirmasi menyatakan, tujuan siswa kelas satu dikumpulkan di sekolah agar guru dapat mengetahui kapasitas murid – muridnya. Apalagi selama ini belum pernah sekalipun mereka bertemu secara langsung.
“Cuma perkenalan, kemudian langsung pulang. Hanya sebentar. Kami tidak ada niatan PTM. Kami tidak ingin melanggar, berusaha sesuai Tupoksi atasan,” tuturnya.
Ismiyatun menandaskan, selama siswa di sekolah juga sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak dimana siswa duduk satu bangku satu siswa.
“Tidak ada PTM, cuma perkenalan. Wali murid kadang juga ingin anaknya biar tahu bu gurunya,” ucapnya. [wed]

Tags: