Kadispendikbud Situbondo Ajak Guru dan Siswa Utamakan Kejujuran

Kadispendikbud Situbondo Dr Fathor Rakhman MPd saat mengajak dunia pendidikan mengutamakn pentingnya kejujuran kepada siswa dan guru. [sawawi]

Ikuti Program Kemendikbud RI
Situbondo, Bhirawa
Ada yang menarik disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo, Dr Fathor Rakhman MPd, disela sela meresmikan program pembelajaran digital di SDIT Nurul Anshar Panji, baru baru ini. Orang pertama di lingkungan Dispendikbud Situbondo itu mengajak semua guru dan siswa untuk mengutamakan kejujuran dan mutu dalam meraih suksesnya prestasi. Pasalnya, kata Fathor, dengan kejujuran akan tercipta suatu sistem dan proses kegiatan belajar mengajar yang maju.
Dimata Fathor, kondisi pendidikan saat ini berbeda dan jauh pesat dengan era dahulu saat ia menjadi siswa. Dahulu sulit untuk mengetahui sekolah yang maju, kini sebaliknya potret pendidikan banyak muncul sekolah unggulan seperti SDIT Nurul Anshar Panji Situbondo ini. Setahu Fathor, mayoritas sekolah yang unggul dikuasai oleh sekolah swasta. Ini karena, menurut Fathor keberadaan sekolah negeri tidak banyak melakukan terobosan seperti sekolah swasta. Bahkan, urai Fathor, banyak sekolah negeri selalu dimanja oleh fasilitas dan pegawai dari negara. “Akhirnya mereka tidak ada semangat untuk berkompetisi. Tetapi semua itu tergantung kepada sosok leader masing masing sekolah,” tegas Fathor.
Fathor mencontohkan, sederet SD Islam yang maju di Jawa Timur seperti SD Takmiriyah Surabaya; Yayasan Siti Hadijah Wonokromo, SD Al Hikmah Surabaya, SD Pucang Anom; SD Muhammadiyah; SD Jenggolo, SD Ali Ftra dan SD Fisablillah Malang. Semua itu, kupas dia, merupakan lembaga pendidikan terpadu swasta yang masuk sebagai sekolah unggulan yang bebasis Islam di Jatim. Bahkan di Lawang Malang, aku Fathor, ada sahabatnya mampu mendirikan sebuah SD unggulan yang sangat maju.
“SDIT Nurul Anshar atau K3S Panji bisa berkunjung kesana untuk mempelajari soal pembelajaran e-Learning, sudah lebih dahulu berjalan,” pinta Fathor.
Dalam pembelajaran E-Learning ini, lanjut Fathor, harus ditanamkan hal yang posiitif kepada siswa dan kontens yang berbasis digital itu juga harus bisa menolak situs terlarang sehingga tidak bisa dibrowisng dan didownloud oleh siswa dengan memakai sistem tertentu. Sehingga, urainya, karakter anak bisa dibangun dengan positif, termasuk saat pembelajaran dan evaluasi di sekolah. Fathor menambahkan, salah satu program utama yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI saat ini adalah membangun pendidikan kejujuran dan mutu di tiap sekolah.
“Karena dengan kejujuran itu akan terungkap semua. Mulai guru dan siswa akan terungkap saat mengikuti KBM. Contohnya ketika anak diuji mengerjakan soal dengan jujur, maka nilainya akan bervariasi. Mulai mendapatkan nilai yang tinggi, tengah dan bawah,” urai Fathor. Masih kata Fathor, dengan raihan nilai itu maka guru akan memiliki cara tersendiri saat mendorong siswa yang meraih nilai tinggi, tengah dan nilai terbawah. Dengan adanya pembelajaran e-learning inilah, aku Fathor, indikator kejujuran siswa dan guru akan diketahui. Sebaliknya jika guru dan siswa tidak jujur, akan langsung diketahui dari digital usai mengerjakan soal.
“Memang pemerintah mulai merintis kearah sana. Tetapi karena keuangan belum menyeluruh, maka PBM dengan digital masih terus dievaluasi,” pungkas Fathor. [awi]

Tags: