Kalaksa BPBD Kukuh Triatmoko Nyatakan 46 Desa di Bondowoso Rawan Kekeringan

Kalaksa BPBD Bondowoso, Kukuh Triatmoko (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Memasuki musim kemarau tahun 2020, tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso ada sebanyak 46 Desa yang tersebar di 16 Kecamatan yang rawan akan kekeringan.

“Ada 46 Desa di Bondowoso ini rawan kekeringan. Salah satunya di Kecamatan Botolinggo, Cerme, Prajekan, Pakem, dan Wringin,”ungkap Kukuh Triatmoko, Kalaksa BPBD Bondowoso saat di konfirmasi, Kamis (25/6).

Akan tetapi kata Kukuh, mulai dari tiga tahun terakhir, yakni 2017 sampai 2019 bahwasanya yang tercatat di BPBD Bondowoso sedikitnya ada 8 Desa yang tersebar dari 4 Kecamatan yang mengajukan permintaan air bersih.

“Tapi di musim penghujan itu juga ada daerah justru kekurangan air, mengajukan. Daerah Taman, kemudian Cerme dan di Pakem,” katanya.

Ternyata di musim penghujan mereka juga kekurangan air. Dikarenakan keberadaan air bersih di daerah tersebut kotor tidak bisa dijadikan konsumsi sehari-hari.

Adapun langkah yang di ambil oleh pihak BPBD setempat untuk saat ini yakni dengan droping air bersih ke daerah yang membutuhkan. Namun tak hanya itu, Kukuh pun mengaku, pihaknya pernah melakukan geolistrik air tanah didaerah kering tersebut.

“Ternyata kiprah air dibawah itu tidak ada. Disana IDI pernah melakukan, ESDM pernah, air tidak keluar. Itu yang di Gayam. Yaa sementara ini kita droping,” terangnya.

Kukuh pun memaparkan, jika sebenernya di daerah Lanas ada sumber mata air yang cukup. Akan tetapi jarak tempuh ke Desa Gayam lumayan jauh.

“Sebetulnya di Desa Lanas. Itu ada mata air disana cukup besar, tapi jaraknya sampai ke Gayam itu sekitar 35 kilo,” pungkasnya. [san]

Tags: