Kampus Asuhan Program Hibah Dikti Mulai Magang

Ketua Pelaksana program Asuh PT unggul STIE Perbanas, Burhanudin Melakukan Pendampingan Magang SPMI pada Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Nusa Tenggara Barat Kemarin (27/6).

Surabaya, Bhirawa
Pendampingan program hibah PT Asuh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) 2018 mulai dilakukan, Program ini berfokus pada peningkatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dari masing-masing Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang masih mempunyai akreditasi Program Studi (Prodi) C. Misalnya saja, di Universitas Pawyatan Dahah Kediri, yang terpillih menjadi PTS asuhan STIE Perbanas Surabaya yang mulai melakukan magang selama lima hari sejak kemarin (26/7).
Wakil Kaprodi Publik Universitas Pawyatan Kediri, Yani Dwi Restanti menuturkan jika selama ini, pihaknya menyadari bahwa antara yayasan, dosen, maupun karyawan SPMI masih belum menjaga kekompakkan dalam pembenahan sistem penjaminan mutu internal di kampusnya.
“Kita harus menyadari bahwa kerja sama tim dan penyamaan presepsi bukan sebuah hal mudah. Selama ini kami tidak terlalu update dengan regulasi peraturan Kemendikbud seperti yang tertuang dalam Permen Ristekdikti no 44 tahun 2015” jelas anggota SPMI ini. Sehingga, tambah dia, banyak dokumen yang harus dirubah, mengingat dokumen yang kami simpan, melampaui batas kadaluarsa jika terpacu pada regulasi pemerintah dalam proses akreditasi Prodi.
“Ini kami akui, berdampak pada penurunan akreditasi. Yang semula beberapa prodi kami memiliki akreditasi B, kemudian harus merosot ke akreditasi Cn, sehingga ini harus ada penyataraan akreditasi B lagi,” papar dia.
Kepala pusat penjaminan mutu STIE Perbanas, Gunasti Hudiwinarsih mengungkapkan jika PTS Asuh harus melalui proses PPEPP. Yaitu, penetapan standart, pelaksanaan standart, evaluasi standart, pengendalian standart, dan peningkatan standart. “PPEPP ini sendiri harus mengacu pada Permen Ristekdikti no 44 tahun 2015. Ini sebagai sarat untuk melakukan proses SPMI” tutur dia.
Namun, sambung dia, dalam pelaksanaannya PPEPP ini harus ada komitmen bersama dari semua pihak PTS. Baik dari pihak Yayasan, Rektor, Dosen, maupun karyawan kampus.
Ketua Pelaksana program Asuh PT unggul STIE Perbanas, Burhanudin menambahkan jika ada lima aktifitas yang harus dilakukan PT Asuh dalam pendampingan PT unggul ini. Di antaranya adalah lokakarya pengembangan dokumen SPMI, lokakarya pengembangan tata kelola prodi, magang pengembangan dokumen SPMI, lokakarya audit mutu internal, lokakarya implementasi tata kelola prodi, dan proses audit.
“Ada enam tahapan yang harus mereka lewati dalam meningkatkan akreditasi prodi. Jika ke enamnya berhasil maka target dalam memperbaiki sistem penjaminan mutu internal tercapai. Ini yang kami inginkan” ujar nya. Pihaknya berharap, imbuh dia, akreditasi prodi dan akreditasi Universitas swasta terkait, bisa mengalami peningkatkan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, dijelaskan Burhanudin ada tujuh prodi yang mampu meningkatkan kualitas sistem penjaminan mutu internal mereka.
“Ada tujuh prodi tahun lalu yang mengalami perubahan akreditasi. Tujuh prodi ini, terbagi menjadi dua. ada yang tiga dan empat prodi berubah dari akreditasi C ke B” lanjut dia
Sementara itu, pada tahun ini, STIE Perbanas memilih tiga Univesitas swasta yang di asuh dalam program hibah yang disediakan Kemenristekdikti, diantaranya Universitas Wahidiyah Kediri, Universitas Pawyatan Daha Kediri, dan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram.
“Ketiga Universitas ini, kami melihat sangat membutuhkan program ini. pertama selain kami menilai bahwa ketiganya memenuhi kategori 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Termasuk juga pendidikan di wilayah Timur Indonesia, yang juga sangat membutuhkan peningkatan kualitas sistem penjaminan mutu internalnya” pungkas dia. [ina]

Tags: