KAMS, Inspirasi Baru Menggerakkan Literasi di Sidoarjo

Kesepuluh srikandi anggota Komunitas Aktif Menulis Sidoarjo (KAMS) yang tiada henti terus menghasil buku.

Sidoarjo, Bhirawa
Gerakan literasi di Kabupaten Sidoarjo terus menggelinding. Mengawali tahun 2019, para srikandi literasi yang tergabung dalam Komunitas Aktif Menulis Sidoarjo (KAMS) menggebrak dengan melaunching buku barunya yang berjudul “Mengibarkan Panji Literasi di Bumi Jenggala”.
Menariknya, bersamaan dengan acara launching tersebut juga digelar Workshop Penulisan Artikel di Media Massa yang menghadirkan redaktur Harian Bhirawa Wahyu Kuncoro SN.
“Sengaja kami barengkan acara launching dengan workshop penulisan karena saya berharap kepada para peserta yang ikut workshop akan termotivasi untuk menulis,” kata pengurus KAMS Khoirun Nisak SPd.
Menurut Nisak, apa yang dilakukan sebenarnya ingin mengajak semua guru baik di Sidoarjo maupun di sekitarnya untuk bersemangat berbagi ilmu dan informasi melalui tulisan.
“Saya percaya para guru pasti punya banyak ide dan gagasan yang menarik kalau mau berbagi dengan yang lain lewat tulisan,” tutur Nisak guru mungil yang produktif menulis buku ini. Namun demikian. Nisak mengakui bahwa untuk memulai menulis itulah yang sering jadi persoalan.
“Ajang workshop ini lebih bermaksud untuk memberi motivasi bahwa menulis itu tidak sesulit yang dibayangkan,” kata Nisak lagi. Harapan berikutnya, para peserta workshop nanti akan menjadi energi penggerak baru di komunitas KAMS. Dengan bertambahnya anggota KAMS, harapannya bisa terus menghasilkan karya lewat buku sebagaimana yang dilakukan selama ini.
Menurut Nisak, beberapa karya yang sudah dihasilkan KAMS misalnya antologi puisi berjudul “Tembang Puja Asmara” menjadi karya perdana komunitas menulis ini. Buku ini berisi kumpulan puisi cinta anggota KAMS. Kemudian karya kedua yang sangat inovatif adalah kumpulan pembuatan serta penggunaan media pembelajaran yang berjudul ” Guru Kreatif Kelas Atraktif” .
“Pembaca dapat dengan mudah untuk meniru maupun memodifikasi media pembelajaran karya KAMS tersebut,” tutur Nisak
Setelah membuat karya tulisan ilmiah, buku ketiga dari komunitas yang berdiri pada 2 Mei 2017 silam ini diberi judul “Mengibarkan Panji Literasi di Bumi Jenggala” yang dilaunching bersamaan dengan kegiatan workshop penulisan artikel ini sekaligus mengenalkan komunitas di hadapan ratusan guru sekabupaten Sidoarjo.
“Saya sangat takjub juga bangga dengan komunitas ini. Karena guru-guru SD saja sudah mampu membuat karya yang luar biasa ini. Saya sangat ingin bergabung dengan k.a.m.s. ini” ucap salah satu peserta guru SMKN 1 Sidoarjo disela-sela sesi tanya jawab.
Memang kesepuluh anggota KAMS memiliki berlatar belakang sama yakni dari guru sekolah dasar di kecamatan Gedangan. Walaupun berlatar belakang guru sekolah dasar, namun semangatnya luar biasa dalam menggerakan literasi menulis di instansi pendidikannya masing-masing. Banyak karya-karya dari anggota KAMS ini yang dimuat di media massa, salah satunya di Harian Bhirawa.
Berkat ide tulisan yang sangat ringan dari buku ketiga tersebut, para peserta workshop tidak menyangka bahwa ide menulis bisa didapat dari hal-hal yang ada di sekitar. Tinggal bagaimana cara menuangkan ide-ide tersebut dalam rangkaian kalimat yang dahsyat untuk dijadikan tulisan yang spektakuler.
Tidak hanya sampai dikarya ketiga, KAMS juga telah siap merilis karyanya yang ke empat. Judul karya keempatnya adalah “Kasih Tak Berjeda”. Menurut salah satu anggota KAMS, Winarsih, S.Pd. SD yang pernah menjadi finalis guru berprestasi Jawa Timur 2017 memberikan sedikit bocoran tentang buku keempat karya KAMS. Buku keempat tersebut menurut Winarsih akan banyak menguras air mata dan konflik batin bagi pembacanya. Kira-kira isinya tentang apa ya? Tunggu ya ! [Siti Nuroifah, SDN Barengkrajan 2 Krian Sidoarjo]

Tags: