Kantin SMPN 2 Porong Jadi Percontohan Kantin Sekolah Sehat

Penjual minuman di Kantin Sehat SMPN 2 Porong sudah menggunakan gelas standar untuk minuman panas.

Sidoarjo, Bhirawa
Setelah dilakukan pembinaan untuk mengubah pola hidup sehat selama enam bulan, kantin SMP Negeri 2 Porong, Sidoarjo dijadikan kantin percontohan, kantin rujukan bagi kantin-kantin sekolah yang lainnya. Kantin di sekolah tersebut sudah menerapkan program kantin sehat sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) Departemen Pendidikan dan Departemen Kesehatan.
Pengelola Kantin Sehat SMPN 2 Porong, Jannati, S. Pd menjelaskan kalau pihaknya telah mendapatkan pelatihan dan pembinaan dari program Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Abdimas Umsida), dan hasilnya cukup menggembirakan, anak-anak dan para penjual makanan dan minuman ini sudah melakuan perubahan dengan baik.
Menurutnya, sebelum ada pembinaan sampah plastik bekas makanan dan minuman itu berserakan di sekitar kantin, sekarang sudah tidak ada lagi. Termasuk penggunaan tusuk untuk makanan ringan ‘sempol’ itu juga tidak diperbolehkan.
“Jadi kondisinya sekarang ini lebih nyaman dan lebih bersih. Anak-anak pun senang dan aman dalam menikmati jajanan di kantin sekolah ini,” jelas Jannati yang juga sebagai guru PPKn.
Kondisi tersebut dibenarkan oleh salah satu pedagang makanan dan minuman, Istiqomah, yang mengaku pernah ditanya oleh anak-anak kenapa tidak memakai plastik, biar enak dibawa kemana-mana.
“Terus kami jelaskan sekarang tidak boleh, karena tidak menyehatkan. Plastik akan mengotori lingkungan, juga tidak menyehatkan untuk makanan dan minuman yang panas. Setelah dijelaskan, ternyata anak-anak mau dan menurut hingga sekarang ini,” jelas Istiqomah yang sudah 4 tahun jaualan di kantin SMPN 2 Porong.
Ketua Tim Abdimas Umsida Sri Mukhodim Faridah Hanum, SST MM, M.Kes bersama Fitri Nur Latifah, SE, M.E.Sy usai menyerahkan bantuan sarana dan prasarana di SMPN 1 dan memantau kantin sehat di SMPN 2 Porong, menjelaskan kalau pihaknya telah menstandarkan manajemen pengelolaan kantin sekolah, agar lebih bersih, hegienis dan lebih menyehatkan para siswa.
Program yang diberikan ke kedua sekolah tersebut, hasil kerjasama dengan Kementerian Dikti (Pendidikan Tinggi) agar kantin sekolah bisa melakukan manajemen, sesuai standar Departemen Kesehatan maupun Deperteman Pendidikan tentang Kantin Sehat Sekolah.
“Jadi harus ada SOP (Standar Operasional Proseduh) yang dibuat, sebelumnya ada, tapi masih sedikit dan belum jalan. Sekarang ini sudah ditambahi SOP yang sangat standar, dan harus dijalankan,” jelas Sri Mukhodim Faridah Hanum selaku Dekan Fikes Umsida saat ditemui, (23/8) kemarin.
Menurutnya, program ini dilakukan selama 6 bulan sejak Pebruari 2018, kami terus memberikan pemahaman kepada siswa, pengelola kantin dan penjual tentang makanan sehat maupun hal-hal yang terkait dengan makanan sehat. Misalnya, tempat makanan dan minuman yang sebelumnya menggunakan plastik, utamanya makanan panas, mie rebus, bakso, minuman teh panas, kacang ijo panas dan susu panas itu akan banyak mudharatnya terhadap kesehatan.
“Makanya, harus diganti dengan gelas dan mangkok sesuai standar, dan kami juga telah memberikan bantuan sound sistem, kipas angin, celemek dari program Kementerian Dikti (Pendidikan Tinggi),” tegas Bu Hanum sapaan akrabnya.
Adapun, pilihan program Abdimas Umsida Sidoarjo ke SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Porong ini, sudah dilakukan survey terlebih dahulu, dan kondisi memang perlu ada perubahan pengetahuan tentang kesehatan. Pihak sekolah sangat well come tentang perubahan ini, khsusus SMPN 2 Porong akan menjadi rujukan kantin sehat se Sidoarjo untuk kedepannya.
“Dengan adanya program Abdimas Umsida yang bekerjasama dengan Kementerian Dikti ini, diharapkan ada tambahan ilmu pengetahuan tentang pengelolaan kantin sehat, dan tahun 2019 semoga bisa menjadi pemenang maupun rujukan kantin sehat untuk sekolah yang lain,” pungkas Sri Mukhodim Faridah Hanum usai memantau kondisi Kantin Sehat di SMPN 2 Porong, Sidoarjo. [ach]

Tags: