Kapolda Jatim Gandeng Ulama Ajak Masyarakat Gunakan Hak Suara

Kapolda Jatim beserta Pangdam V Brawijaya dan ulama Madura berkomitmen menjaga keamanan selama Pilkada serentak 2018 di Jatim, Rabu (31,1) di Mapolda Jatim. [abednego/bhirawa]

Polda Jatim, Bhirawa
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menggandeng para ulama di Jawa Timur guna menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 di Jatim. Salah satunya membantu mengajak masyarakat dalam menggunakan hak suara (nyoblos) pada 27 Juni 2018 mendatang.
Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, selain keamanan dan terciptanya kondusivitas wilayah. Tolak ukur kesuksesan pelaksanaan Pilkada adalah banyaknya tingkat partisipasi masyarakat menggunakan hak suara. Sehingga mendorong masyarakat untuk tidak golput, dan mau menggunakan hak suaranya demi memilih pemimpin daerah yang sesuai keinginannya.
“Kiai dan ulama ini kan santrinya sangat banyak. Kami berharap ulama bisa tetap berpartisipasi untuk mengajak masyarakat ikut Pilkada. Karena partisipasi (menggunakan hak suara) masyarakat jadi tolok ukur suksesnya Pilkada,” kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin usai silaturahmi dengan para ulama dari Auma (Aliansi Ulama Madura) dan Autada (Aliansi Ulama Tapal Kuda), Rabu (31/1) di Mapolda Jatim.
Jenderal Polisi bintang dua ini menambahkan, peran ulama sangat penting dan strategis. Terlebih memiliki banyak santri yang bisa diimbau untuk turut membantu mengajak masyarakat menggunakan hak suaranya dalam Pilkada 2018. Menurutnya, kiai yang punya ponpes dan santri bisa ikut bantu aparat keamanan jaga kondusivitas wilayah.
Saat ini, lanjut Machfud, para kiai yang sudah berkomitmen ikut jaga kondusivitas Jatim yakni dari Auma dan Autada. “Auma dan Autada sudah komitmen, maka 50 persen Jatim sudah aman. Sedangkan 50 persen lainnya menjadi tanggungjawab aparat keamanan baik Polri dan TNI. Kita tidak boleh under estimated (berprasangka) karena pengamanan tetap kami lakukan all out (semaksimal mungkin),” tegasnya.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman memerintahkan seluruh jajarannya baik Korem dan Kodim untuk sinergikan tiga pilar yakni TNI, Polri dan tokoh agama. Hal itu disampaikan Pangdam dalam rangka menjaga kondusivitas wilayah jelang Pilkada 2018.
“Hari ini (kemarin) saya diundang Kapolda untuk bertemu dengan kiai dan ulama. Implementasi dari sinergi TNI Polri dengan ulama Madura dan Tapal Kuda ini sangat baik untuk menjaga kondusivitas wilayah jelang Pilkada 2018,” imbuhnya.
Pihaknya menegaskan, hal serupa (sinergi tiga pilar) akan dilakukan pula untuk seluruh jajarannya. “Danrem dan Dandim akan lakukan hal yang sama di wilayahnya. Ini sangat bagus sekali. Satuan jajaran Kodam akan lakukan di jajaran bawah,” tuturnya.
Sekretaris AUMA KH Fatholi M Ruhman menambahkan, pertemuan antara AUMA, AUTADA bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Arif Rahman bertujuan untuk menjaga kedamaian, ketentraman dan kondusivitas keamanan di wilayah itu selama Pilkada.
“Dalam Pilkada tidak boleh ada gontok-gontokan, tidak boleh ada dampak negatif sehingga bermusuhan baik antar partai, antar masyarakat untuk menuju Jatim damai tentram, aman dan kondusiv,” tambahnya.
Dia menjelaskan, tindakannya untuk menjaga kedamaian di Jatim dapat dilakukan sesuai dengan fungsi masing-masing di masyarakat. “Nantinya polisi di bidang keamanan dan ketertiban. Sedangkan ulama lewat ‘amar maruf nahi munkar’ lewat dakwah, pengajian, lewat kelompok majelis taklim,” pungkasnya. [bed]

Tags: