Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan mendampingi Pengasuh Ponpes Mambaus Sholihin saat silaturahmi dan meninjau lokasi pembangunan Ponpes, Rabu (26/9) kemarin.
Gresik, Bhirawa
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, melakukan silaturrahmi ke Pondok Pesantren Mambaus Sholihin di Kab Gresik, Rabu (26/9). Dalam kunjungannya, Kapolda meminta Pengasuh Ponpes untuk ikut menjaga dan menciptakan keamanan serta ketertiban masyarakat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Kapolda Irjenpol Luki Hermawan datang bersama rombongan disambut para ustad dan Pengasuh Pondok Pesantren Mambaus Sholihin KH Masbuhin Faqih. Pada kesempatan itu, Kapolda bergandengan tangan dengan KH Masbuhin Faqih berjalan masuk ke ruang tamu dan keliling bangunan gedung baru area Ponpes Mambaus Sholihin.
”Kami ingin silaturahmi dengan para kiai dan ulama di Jatim karena saya baru bertugas,” kata Irjenpol Luki Hermawan, dengan didampingi KH Masbuhin Faqih, Rabu.
Dalam tahun politik ini, Irjen Pol Luki Hermawan meminta para santri ikut menciptakan keamanan dengan tak mudah percaya dengan berita-berita hoax dan ikut menebar kebencian. ”Tahun ini tahun politik, banyak berita-berita hoax, ujaran kebencian. Kami minta bantuan ulama agar santri-santri tidak terpengaruh. Sehingga bisa tercipta keamanan untuk Jatim dan Indonesia pada umumnya,” imbuhnya.
Selain itu, Kapolda menginginkan masyarakat untuk bersatu menjaga keamanan dan tidak mudah terpengaruh dengan berita-berita hoax di media sosial.
”Masyarakat Jatim agar tak terpancing dengan berita – berita yang belum benar informasinya. Mari bersatu menjaga keamanan,” katanya.
Sementara Pengasuh Ponpes Mambaus Sholihin, KH Masbuhin Faqih mengatakan, pihaknya sangat mendukung program keamanan yang diagendakan oleh Polda Jatim. ”Kita doakan agar masyarakat aman dan tentram. Yang kita harapkan ini ya aman. Tidak terjadi apa-apa di Indonesia ini. Kalau terjadi sesuatu yang kurang aman,” kata KH Masbuhin Faqih.
Untuk menjaga keamanan, KH Masbuhin Faqih menginginkan para Caleg dan pendukung mempunyai akhlak dan tingkah laku yang baik. ”Ya harus mempunyai akhlak yang baik. Sehingga negara ini aman,” imbuhnya.
Dan terkait isu sara dan aliran garis keras, diharapkan para santri untuk kembali mengaji ilmu pengetahuan sosial. ”Santri-santri ya harus mengaji lagi dan belajar lagi,” katanya. [kim]
