Kasus Balita Diare di Atas 400 Pasien

Balita DiareSurabaya, Bhirawa
Perpindahan musim mengakibatkan anak-anak mudah terserang diare GE (Gastroenteritis) . Menurut data Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo pada divisi Instalasi Rawat Inap (irna) Anak, diare merupakan penyakit yang paling banyak menyerang anak, pertahunnya jumlah kasus diare diatas 400 kasus.
Kepala Keperawatan Instalasi Rawat Inap Anak (irna) RSUD dr. Soetomo, Ertawati, S.Kep mengaku, banyaknya kasus diare disebabkan karena orang tua tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan. Banyak kasus diare ditemukan pada lingkungan yang tidak bersih, sehingga penularannya semakn cepat. ”Untuk faktor perubahan cuaca juga bisa menjadi pemicu, akatetapi faktor kebersihan lingkungan dan anak sangat mempengaruhi penularan diare,” ucapnya.
Dikataknnya, sebagai orang tua keberadaan anak harus menjadi perhatian. Orang tua harus memperhatikan kebersihan makanan yang akan dimakan oleh anak. Tidak hanya jumlah makanan yang diperhatikan melainkan kebersihan makanan dan peralatan makan menjadi syarat penting bagi orang tua untuk menjaga kesehatan anak.
”Makanan yang dimakan akan menentukan kesehatan anak-anak. Jika makananya bersih dari kuman maka kesehatan anaknya akan baik dan sebaliknya,” teragnnya.
Sementara itu Kepala Instalasi Rawat Inap Anak RSUD dr. Soetomo dr. Hari Kushartono, SPAK mengaku selain karena musim yang sudah mulai tidak tertib, kebersihan diri dan lingkungan, penyebab diare pada anak dan balita juga dapat dipengaruhi oleh kebersihan dari ASI, apabila anak tersebut masih mengkonsumsi ASI. Hal tersebut juga berlaku pada balita yang masih minum susu formula dari botol.
“Ibu seharusnya mengusap payudaranya dengan air hangat sebelum menyusui sang bayi. Selain karena untuk kebersihan, hal tersebut juga dapat menghindarkan bayi dari diare. Begitu juga dengan kebersihan botol bayi. Seharusnya ibu merebus botol bayi, bukan cuma membasuh dengan air panas,” tambah dr Hari.
Di samping diare , ada penyakit lain yang masih banyak menyerang anak-anak terutama anak berusia di bawah 5 tahun, yakni DHF (Dengue Hemorrhagic fever) atau lebih dikenal dengan demam berdarah, dan juga Difteri Fertusis Tetanus (DFT) yang dapat dihindari dengan rutin memberikan imunisasi pada bayi. ”Diharapkan dengan melakukan imunisasi secara rutin anak-anak akan terhindar dari penularan penyakit. [dna]

Rate this article!
Tags: