Kasus DBD Delapan Daerah di Jatim Diprediksi Membengkak

Gus Ipul saat menjenguk pasien penderita DBD di RSUD Jombang, Rabu (21/1) sore.

Gus Ipul saat menjenguk pasien penderita DBD di RSUD Jombang, kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Kendati sudah ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Dengue (DBD) di 11 daerah oleh Pemprov Jatim, namun tidak menjamin kasus DBD di daerah lainnya turun. Malahan delapan daerah di kabupaten/kota mengalami tren kasus meningkat jika dibandingkan dengan jumlah kasus pada bulan Januari.
Data Dinkes Jatim menyebutkan delapan daerah yang mengalami kenaikan kasus pada januari 2015 diantaranya Bojonegoro sebesar 18 kasus, Bondowoso 100 kasus, Kediri 27 kasus, Magetan 19 kasus, Pacitan 25 kasus, Pasuruan 9 kasus, Sampang 46 kasus, Surabaya 44 kasus. Sedangkan pada bulan januari 2014 sebanyak Bojonegoro sebesar 15 kasus, Bondowoso 63 kasus, Kediri 14 kasus, Magetan 15 kasus, Pacitan 18 kasus, Pasuruan 7 kasus, Sampang 31 kasus, Surabaya 36 kasus.
‘’Jika dilihat tren kasus DBD di pada Bulan Januari mengalami kenaikan daripada bulan-bulan sebelumnya, hal ini disebabkan karena pada bulan tersebut bersamaan dengan musin penghujan,’’ jelas Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono.
Harsono mengaku, jika dilihat sampai saat ini jumlah kasus DBD di Jatim mengalami penurunan dari tahun 2013. Tahun 2014 jumlah kasus DBD sebesar 6.560 orang, sedangkan tahun 2013 mencapai 14.936 orang. Untuk tahun-tahun sebelumnya (2010, 2011 dan 2012) jumlah penderita DBD di Jatim mengalami pasang surut. Tahun 2010 kasus DBD mencapai 26.059 orang, tahun 2011 sebanyak 5.420 orang dan tahun 2012 sebanyak 8.257 orang. Sedangkan untuk kasus DBD terbanyak hingga lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2010 sebanyak 26.059 orang.
Lebih lanjut Harsono menjelaskan, banyaknya kasus DBD di daerah disebabkan karena kurang baiknya perilaku budaya hidup sehat (PHBS) yang diterapkan oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang malas membersihkan lingkungan dan tidak pedulinya seseorang dalam menjaga kesehatan. ‘’Kasus DBD akan mudah menyerang jika PHBS dan kesehatan masyarakat tidak baik. Jika tidak ditingkatkan PHBS-nya maka kasus DBD dari tahun ketahun akan meningkat,’’ ucapnya.
Sementara itu Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes Kota Surabaya dr Mira Novia mengatakan, peningkatan jumlah pasien DB di Surabaya memang tidak bisa diprediksi tergantung lingkungan dan cuaca. Menurutnya, cuaca pancaroba juga menentukan perkembang biakan nyamuk aides aigepti. Jika cuaca tidak menentu, maka masyarakat perlu berhati-hati.  “Masyarakat harus berhati-hari pada musin pancaroba apalagi musim penghujan,” jelasnya.
Dalam perbangbiakan nyamuk Aedes Aegipty, kata Mira yang lebih diperhatikan yakni kondisi lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih dan kepadatan penduduk bisa menyebabkan perkembangbiakan nyamuk. ‘’Jika ditotal pada bulan januari saja jumlah kasus DBD di Surabaya mencapai 44 orang dan alahamdulliah korban meninggalnya tidak ada,’’ ucapnya.
Seperti diketahui, Pemprov Jatim sudah menetapkan 11 kabupaten/kota KLB DBD, yakni Jombang, Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kediri, Sumenep, Pamekasan, Kabupaten Nganjuk, Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Madiun dan Kota Madiun.

Gerakan PSN
Setelah ditetapkan sebagai salah satu daerah KLB DBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang menggenjot penanggulangan kasus DBD dengan melakukan upaya prefentif untuk menanggulangi penyebaran virus DB ini, yakni dengan melakukan foging atau pengasapan pada beberapa daerah yang endemic dan menghimbau masyarakat menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Fogging disekolah dan gerakan PSN sudah kita galakkan sebenarnya. Namun memang kasus DB ini mengalami penigkatan pada bulan Januari ini,”ujarnya ditemui dikantornya..
Dengan ditetapkannya, Jombang dalan status KLB oleh pemerintah propinsi Jatm, dikatakannya, pihaknya akan lebih meningkatkan lagi upaya penanggulangan penyebaran virus yang disebarkan oleh nyamuk Aides Aggepty ini.” Yang jelas kita sudah siapkan anggaran dan obat obatan untuk fogging itu. Dan jika kurang, pemprop Jatim informasinya telah menyiapkan,”imbunya seraya mengatakan pihaknya sudah mengirim surat untuk permintaan obat Mation untuk fogging dan juga Abate. [dna,rur]

Tags: