Kebut Kawasan Industri Halal Pertama di Sidoarjo

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau bakal lokasi kawasan industri halal di Kawasan Industri Halal tersebut tepatnya di Safe n Lock Sidoarjo, Minggu (29/11). [adit hananta utama]

Pemprov, Bhirawa
Indonesia akan segera memiliki kawasan industri halal pertama di Jatim. Sebuah kawasan industri yang terpadu dengan layanan sertifikasi halal tersebut akan diluncurkan di kawasan perindustrian seluas kurang lebih 410 hektar di Sidoarjo.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa secara khusus meninjau bakal lokasi kawasan industri halal tersebut kemarin, Minggu (29/11). Kawasan Industri Halal tersebut tepatnya di Safe n Lock Sidoarjo tersebut merupakan kawasan industri yang terbuka bagi pelaku IKM dan UKM. “Kita bisa membayangkan pelaku IKM dan UKM tiba-tiba punya peluang untuk punya pabrik. Misalnya dengan ukuran 12 x 12 meter yang statusnya HGB. Pengembangannya akan terus berlanjut dan ground breakingnya akan dilakukan langsung oleh Wapres RI,” tutur Khofifah di sela kunjungannya.
Khofifah menegaskan, saat ini market luar negeri 24 persennya adalah beragama Islam setara dengan 1,9 miliar penduduk dunia yang beragama Islam. Indonesia, merupakan penduduk beragama Islam terbesar di dunia. “Tapi rupanya kita importer terbesar dari produk industri halal. Sementara kita sebenarnya punya kemampuan yang jika didorong dan diberi ruang akan maksimal,” ujar gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Khofifah menuturkan, melalui industri halal ini pelaku UKM dan IKM akan menemui mimpinya untuk memiliki pabrik yang akan dibuat dalam skala kecil. Sehingga dengan pabrik itu mereka bisa produksi di kawasan industri yang terjamin suplai airnya, listrik dan tempat pengolahan limbah yang aman.
“Kira-kira kawasan industri ini akan memfasilitasi pelaku UKM dan IKM terutama untuk kawasan industry halal yang sedang dikembangkan. Pelaku IKM dan UKM di Jatim dapat semakin tumbuh lebih baik lagi dan produknya memiliki akses lebih dalam melakukan kegiatan ekspor. Karena ini satu jaringan terpadu yang baratnya ini one stop service,” tandas Khofifah.
Ia mengatakan, tepat apabila Jatim memiliki Kawasan Industri Halal, yang tidak saja berkontribusi terhadap perkembangan industri halal Jatim, namun juga nasional. “Nantinya, kawasan industri halal akan menyerap sekitar 15 ribu tenaga kerja” tutur dia.
Sementara itu, pengelola Safe and Lock Sidoarjo Dirut PT Makmur Berkah Amanda Tbk Adi Saputra Tedja Surya sebelumnya mengatakan, pada Januari atau Februari proyek kawasan ini akan dimulai dengan peresmian oleh Wapres RI KH Makruf Amin. Sebab, ini merupakan bagian dari program KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah). Ini akan menjadi yang pertama di Jatim.
“Kawasan industry halal ini sebenarnya tidak baru di dunia. Tapi di Indonesia belum ada dan di Jatim yang pertama. Di Malaysia misalnya, sejak 2011 kawasan industry itu sudah ada dan diminati oleh perusahaan-perusahaan besar,” tutur Adi Saputra.
Adi menjelaskan, yang membedakan antara kawasan industry halal dengan yang konvensional adalah fasilitas yang terintegrasi antara sistem sertifikasi dan lab halalnya. “Kita sudah melakukan MoU dengan MUI dan penyelia halal sudah ada empat yang sudah ada di kawasan kita. Jadi semua yang di dalam itu intinya untuk mempermudah produksi di tempat itu seperti makanan atau kosmetik menjadi produk halal,” pungkas Adi. [tam]

Tags: