Keluarga Korban PKI Imbau Presiden Tegas Soal Tap MPRS/1966

7-FOTO A demo pki madiun 3Madiun, Bhirawa
Ratusan massa keluarga korban keganasan Partai Komunis Indonesia 1948 (PKI/1948) yang tergabung dalam Paguyuban Keluarga Korban Keganasan (PKKK)-PKI/1948 dan Barisan Penegak Pancasila, HMI, PII, FKPPI, PPM, Pemuda Pancasila dan KNPI, menggelar aksi unjukrasa satu kata “Tolak Komunis”, di Kota Madiun,  Senin (8/12).
Mereka yang melakukan aksi unjurasa damai ini, berasal dari Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo serta daerah lainnya. Aksi ini dilakukan di Alun-alun Kota Madiun, depan Taman Makam Pahlawan (TMP), Bakorwil Madiun dan Korem 081/DSJ Madiun. Selain melakukan orasi dan membawa beberap poster, dalam aksinya mereka juga menginjak-injak dan membakar bendera berlogo PKI di depan TMP Kota Madiun yang berada di Jalan Pahlawan.
“Kami mendesak Presiden Jokowi atau pemerintah tidak memenuhi tuntutan dan meminta maaf kepada eks Tapol/Napol PKI. Karena jika permintaan itu dikabulkan, dapat menimbulkan gangguan kelangsungan pembangunan bangsa ini. Kami juga mendesak seluruh anggota MPR,DPR dan DPD secara konsisten mempertahankan Tap Nomor XXV/MPRS/1966 (tentang larangan Partai Komunis di Indonesia),” kata Ketua PKKK-PKI/48, Choirudin dalam orasinya, yang disambut yel-yel, tolak dan hancurkan PKI oleh massa.
Perwakilan lain, mengatakan, PKI sudah menikam Bangsa Indonesia di era kemerdekaan selama dua kali. Yaitu pada 1948 yang dipimpin oleh Muso di Madiun dan tahun 1965 dengan korban putra-putri bangsa terbaik. Termasuk dari kalangan santri, ulama, guru, ustad, tentara hingga polisi. “Kami secara tegas minta, agar Pak Jokowi tidak memenuhi tuntutan mereka (PKI),” timpal orator lainnya.
Setelah puas melakukan orasi secara bergantian, mereka kemudian menginjak-injak bendera berlambang PKI serta membakarnya. “Hancurkan PKI dari Bumi Indonesia, Tolak PKI,” teriak massa sambil membakar bendera berlambang PKI.
Setelah melakukan pembakaran bendera berlambang PKI di depan TMP, massa bergerak menuju Bakorwil Madiun untuk menyampaikan tuntutannya. Perwakilan massa meminta agar tuntutan mereka diteruskan kepada pemerintah. Baik itu ke Pemprov Jawa Timur, Menteri Dalam Negeri, Menhankam,Panglima TNI hingga Presiden.
Kepala Bakorwil Madiun, Siswo Heroetoto, mengatakan, akan meneruskan tuntutan massa kepada Gubernur Jawa Timur hingga pemerintah pusat. “Akan kita sampaikan tuntutan massa ke pak Gubernur,” kata Kepala Bakorwil I Madiun, Siswo Heroetoto. [dar]

Keterangan Foto : Sejumlah pengunjuk rasa dari keluarga korban PKI 1948 di Madiun telah membakar bendera PKI, Senin (8/12). [sudarno/bhirawa]

Tags: