Kemarau Panjang, Polres Probolinggo Simulasi Kebakaran Hutan

Simulasi kebakaran di hutan oleh polres Probolinggo.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Polres Probolinggo menggelar simulasi terpadu dalam penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan hutan jati petak IX Desa Kaliacar Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin, melibatkan ratusan personel Polri, Perhutani, Polhut, Administratur Perhutani, Dinas Kesehatan dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan.
Dalam simulasi digambarkan adanya hutan yang terbakar. Sejumlah masyarakat langsung melaporkan kepada Pos Perhutani yang selanjutnya laporan tersebut dilaporkan kepada Polri dan instansi terkait, yang kemudian melakukan upaya pemadaman dengan dipimpin langsung oleh Kapolres.
Selain menggunakan tongkat kayu secara konvensional, Polres Probolinggo juga langsung meluncurkan kendaraan taktis AWC (Armor Water Canon) ke lokasi kejadian untuk memadamkan kebakaran  dan api dengan cepat bisa dipadamkan.
Kapolres Probolinggo, Minggu (10/9 ) mengatakan, simulasi ini dilakukan agar semua pihak memiliki dasar kemampuan menanggulangi api saat Karhutla terjadi. Apalagi, Probolinggo memiliki hutan yang cukup luas dan merupakan wilayah Perhutani serta BKSDA.
“Ini kami lakukan sebagai upaya untuk mencegah adanya kebakaran yang terjadi di hutan. sebab di Kabupaten Probolinggo, mempunyai perhutanan yang luas. jadi di musim kemarau ini kita bersiap siaga untuk mengatasi terjadinya kebakaran,”terangnya.
Kabupaten Probolinggo sendiri masih terdapat beberapa titik hutan yang rentan terjadi kebakaran, seperti hutan di Gungu Bromo, G. Bentar. Karena itu AKBP Arman Asmara berharap, simulasi itu menambah tingkat kewaspadaan semua elemen masyarakat.
“Semua pihak harus bisa berupaya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kebakaran terjadi di hutan G. Bentar, Desa Curah Sawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo kemarin  api membakar lahan seluas 10 hektare, sekitar pukul 14.00 di hutan itu. Karnanya perluna simulasi, agar kebakaran hutan bisa lebih cepat teratasi walaupun dengan alat manual.
Kebakaran sendiri diketahui warga setempat yang kemudian melaporkannya pada mantri Perhutani KPH Probolinggo, pukul 14.00. Enam petugas Perhutani dibantu bersama 6 anggota Polsek Gending dan 9 anggota Koramil Gending, akhirnya turun ke lokasi. Api pun berhasil dipadamkan pukul 17.30.
Pemadaman dilakukan secara manual. Sebab, medan yang terbakar lokasinya sulit dijangkau dengan mobil pemadam kebakaran (damkar). “Pemadaman dilakuakan secara manual. Kami terkendala medan yang agak naik di gunung,” terang Joko Nugroho, Asper Kepala Bagian di Perhutani KPH Probolinggo.
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Polsek Gending, menurut Joko, diduga kebakaran terjadi akibat puntung rokok yang dibuang orang yang melintasi hutan. Puntung rokok yang masih hidup itu lantas tertiup angin dan membakar dedaunan dan rerumputan kering di sana. Hingga akhirnya, membakar 10 hektare lahan.
“Lahan yang terbakar ini banyak ditanami pohon Jati dan Kesambil. Memang tiap tahun  daerah ini rawan terbakar,” terangnya.
Karena itu, Joko mengimbau pada warga yang melintasi jalur hutan agar tidak membuang puntung rokok sembarangan. Terutama di musim kemarau panjang dan tiupan angin yang kencang.
Terpisah, Kapten Arh. Made Lugiantan, Danramil Gending mengatakan, pihaknya mendapat informasi kebakaran Gunung Bentar dari Mantri Perhutani pada pukul 15.40. Saat itu juga,  langsung dilakukan koordinasi antara Polsek, Koramil, dan Kecamatan Gending untuk memadamkan api, tambahnya.(Wap)

Tags: